Translate

Friday, December 27, 2013

Manfa'at dari telur Ayam Kampung


Ayam yang biasa kita pelihara dikampung ternyata banyak sekali khasiat dan manfa'atnya untuk untuk tubuh kita.Ayam yang biasa sehari-hari kita pelihara tersebut biasanya tidak dikasih pakan Pur atau Pelet tetapi biasa kita kasih makan apa adanya dan ditambah makanan yang dia cari sendiri disekitar.
Ya,namanya ayam kampung otomatis kebanyakan dia hidupnya dan berada disekitar perkampungan, seperti didaerah saya (Cibaliung,Ujungkulon)
Manfaat dan khasiat telur ayam kampung adalah untuk mengobati penyakit tenggorokan, batu, paru-paru, ginjal dan saluran kencing. Adapun Ramuan untuk penyakit dada, tenggorokan maupun jantung yaitu Telur ayam kampung dicampur dengan buah kenari yang telah ditumbuk dan diberi madu. Oh iya telur ayam kampung juga bermanfaat untuk penyakit kuning.
adapun kandungan telur ayam kampung adalah sebagai berikut :

Protein
Lemak
Mineral
Garam dan
Vitamin

Selain khasiat yang tersebut diatas ada beberapa lagi kegunaan telur ayam kampung, diantaranya yaitu:

Mengerakkan nafsu hub intim
Memperkuat urat syaraf
Meningkatkan stamina/kekuatan karena didalamnya mengandung kolesterol
 
Telor ayam kampung sering digunakan sebagai campuran jamu, terutama jamu/obat kuat. Ada perbedaan pendapat mengenai bagaimana penggunaan telur ayam kampung yang paling baik. Salah satu pendapat mengatakan bahwa telur ayam kampung yang baik digunakan setelah direbus matang. pendapat kedua telur direbus setengah matang dan ada juga yang mentah. Untuk yang mentah pun ada yang mengatakan kuningnya saja, ada juga yang mengunakan putih dan kuningnya sekalian.
Putih telur ayam kampung jika dioleskan pada wajah maka akan bermanfaat sebagai pelindung dari sengatan panas matahari ataupun api.
 
 
Sesuai dari namanya telur ini berasal dari ayam peliharaan sendiri yang biasanya ada dipemukiman warga (kampung), bukan hasil dari ayam petelur ( ayam dalam negeri/ayam ras), telur ini biasa digunakan untuk campuran orang membuat jamu. Dan sebagai contoh STMJ juga berbahan dasar telur ayam kampung.


Telur ayam kampung lebih dipilih ketimbang telur ayam lainnya, karena adanya berbagai alasan selain rasanya yang lebih nikmat tentunya telur jenis ini mempunyai manfaat yang lebih ketimbang jenis telur ayam  lainnya, dan salah satunya pasti sebagai telur yang menyehatkan badan kita.

Adapun cara untuk mengobati penyakit tenggorokan, batuk, kencing manis, dan paru paru melalui Bahan telur ayam kampung adalah sebagai berikut:
Cara pembuatan ramuannya : 
  • Siapkan sebutir telur ayam kampung
  • Siapkan juga buah kenari, dan madu
  • Kemudian tumbuk buah kenari dan campurkan sedikit madu
  • Dan tak lupa tambahkan juga Telur ayam.
  • Konsumsi ramuan itu untuk menyembuhkan penyakit yang anda derita

Wednesday, December 25, 2013

Cara Budidaya Ayam Kampung

Kebetulan saya tinggal dikampung dan sekarang sedang menjalankan peternakan ini. Anda bisa terapkan beberapa cara peternakan ada yang dilakukan dengan peternakan biasa artinya kita membibitkan dan mengembangkannya secara tradisional, cara ini kita hanya membiarkan ayam tersebut makan dan tempat tinggalnya sembarangan saja berikutnya ada cara Semi Modern pengertiannya peliharaan kita dikasih makan sama kita tetapi kita membiarkan dia mencari tambahannya bebas atau diumbar dan yang terakhir adalah Peternakan Kandang Modern, Cara ini kita harus fokus memberikan perawatannya mulai dari pakan, Tempat dan pengawasan terhadap ruang lingkupnya yang terbatas. 
Dari sistem peternakan diatas banyak keuntungan dan kekurangannya.
Anda ingin memulai usaha dengan modal yang kecil dan mudah namun bisa mendapatkan untuk yang besar? Budidaya ayam kampung jawabannya.
Banyak yang tidak menyadari bahwa menternakkan ayam kampung secara intensif bisa menjadi budidaya yang mudah dan menguntungkan. Mengubah cara beternak ayam kampung dari sistem ekstensif ke sistem semi intensif atau intensif memang tak gampang, terlebih cara beternak sistem tradisional sudah menggenerasi di masyarakat kita.
Keunggulan Ayam Kampung


1. Bisa dipelihara dengan dilepas di alam

2. Bisa diberi makanan sisa makanan rumah

3. Induk dapat menetaskan telur sendiri.

4. Lebih tahan terhadap cuaca dan penyakit.

5. Tidak mudah stress.


Kandang Pemeliharaan


1. Kandang harus mampu melindungi ayam dari hujan dan ada sinar matahari;
2. Jangan biarkan ayam dari tempat lain masuk. Hal ini bisa menyebabkan penularan penyakit;
3. Kandang tidak boleh becek.
4. Untuk kuthukan, biasakan dijemur pada sinar matahari pagi;




Permintaan Tinggi




Bukti nyata cerahnya usaha peternakan ayam kampung pedaging tampak dari hasil wawancara yang dilakukan pada peternak, penjual ayam kampung di beberapa pasar, hingga restoran yang menyediakan menu ayam kampung. Semua narasumber yang dimintai informasi menyatakan peluang usaha ayam kampung cukup menjanjikan.




Harga Jual Tinggi dan Relatif Stabil




Harga jual daging ayam kampung memang lebih mahal daripada harga daging ayam ras. Harga ayam kampung pedaging bisa mencapai puluhan ribu rupiah per ekor atau kilogram di tingkat peternak. Kisaran Rp.18.000-Rp.21.000, tergantung bobot ayam. Di beberapa daerah bahkan mencapai Rp.35.000-Rp.40.000/kg. Sementara itu, harga jual ayam ras pedaging hanya berkisar belasan ribu rupiah di tingkat peternak.


Keunggulan lain dari beternak ayam kampung, terutama ayam kampung pedaging adalah harga jual mengikuti bobot ayam. Artinya, semakin bertambah bobotnya, semakin tinggi harga jual ayam tersebut. Kondisi seperti ini cukup menguntungkan, karena peternak bisa menentukan waktu panen kapan saja (lebih Fleksibel). Pemanenan bisa ditunda beberapa hari atau beberapa minggu dengan memperhatikan kondisi harga jual di pasar.




Perputaran Modal Berlangsung Relatif Cepat



Usaha pembesaran ayam kampung pedaging disarankan bagi mereka yang baru memulai usaha beternak ayam kampung. Salah satu pertimbangannya adalah waktu pemeliharaan yang relatif singkat. Jika dimulai dari membeli bibit atau day old chick (DOC) yang berkualitas, pembesaran ayam kampung pedaging hanya membutuhkan waktu sekitar 2 bulan hingga panen.
Pemilihan Anak ayam /DOC (Day Old Chicken).




Pemilihan anak ayam yang dipelihara sangat penting untuk diperhatikan, karena menentukan keberhasilan dalam beternak. Anak ayam umur sehari (DOC) yang baik mempunyai ciri-ciri : bulu kering dan bersih, berat tidak dibawah standar (minimal ± 39 gr/ekor), lincah, tidak mempunyai cacat tubuh dan tidak menunjukkan adanya penyakit-penyakit tertentu seperti ompalitis, ngorok ataupun pullorum yang dapat dilihat dari adanya kotoran berwarna putih yang melekat pada dubur.



Dengan siklus produksi yang pendek, peternak bisa lebih cepat memetik hasil dari usaha pembesaran ayam kampung. Berdasrkan perhitungan analisis usaha dan pengalaman peternak, dari usaha pembesaran ayam kampung pedaging ini sudah dapat balik modal dalam kurun waktu yang singkat yakni sekitar 2,5 bulan.



Belum Dibudidayakan Secara Intensif




Peluang usaha beternak ayam kampung masih sangat terbuka lebar, mengingat permintaan pasar belum dapat terpenuhi oleh suplai yang ada. Sebagian besar skala usaha peternakan ayam kampung di berbagai daerah masih tergolong kecil, yakni berkisaran puluhan hingga ratusan ekor. Akibatnya, belum mampu memenuhi seluruh permintaan yang ada.
Situasi di atas merupakan peluang besar bagi siapa saja yang berminat untuk memulai usaha peternakan ayam kampung pedaging. Pasalnya sebagian besar usaha peternak ayam kampung belum menjalankan secara intensif. Sementara itu, permintaan terus meningkat. Dengan kata lain, persaingan usaha relatif kecil dan kemungkinan besar hasil panen dari para peternak ayam kampung akan terserap pasar.


Cocok Untuk Skala Rumah TanggaHarga jual ayam kampung pedaging yang tinggi membuat usaha peternakan ayam kampung cocok diusahakan dalam skala rumah tangga. Pasalnya, jumlah minimum populasi yang dibutuhkan untuk mencapai skala ekobomi tidak terlalu besar, yakni sekitar 500-1.000 ekor. Alhasil modal yang dibutuhkan untuk memulai peternakan ayam kampung pun relatif bisa dijangkau sebagian besar masyarakat.

Sebagai gambaran, memelihara 500-1.000 ekor ayam kampung petelur atau pedaging menggunakan sistem intensif sudah dapat dijadikan sumber penghasilan keluarga. Untuk memelihara 1.000 ekor ayam kampung hanya dibutuhkan lahan seluas 100 m2. Luasan tersebut memenuhi kepadatan ayam 10 ekor per m2 hingga siap panen.




Keunggulan Cita Rasa


Tak bisa dipungkiri, rasa menjadi salah satu poin utama komoditas konsumsi, termasuk ayam kampung. Jika dibandingkan dengan unggas sejenis yang sama banyak dikonsumsi masyarakat, tekstur dan cita rasa ayam kampung jelas memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Bahkan, kehadirannya tidak bisa digantikan, terutama saat hari raya ataupun saat acara sepesial lainnya.


Keunggulan dalam cita rasa ini juga mendorong permintaan yang tinggi terhadap daging ayam kampung. Alhasil, selain jumlah peternak yang mulai tumbuh, rumah makan atau restoran yang menyediakan menu ayam kampung tak pernah sepi order.

Berikut Analisanya
    Analisis biaya dan pendapatan dapat dilihat dalam rincian sebagai berikut :
    1). Input
    a). Biaya Investasi
    - Pembuatan kandang tahun 1 = Rp.35.000,00
    - Pembuatan kandang dan Box tahun 11 =Rp.40.000,00
    - Pembuatan pagar keliling =Rp.125.000,00
    Total biaya investasi =Rp.200.000,00 (1)
    b). Biaya Operasi
    - Pembelian 155 ekor ayam=155xRp900,00 =Rp.139.500,00
    - Pembelian untuk 155 ekor ayam=13.578xRp120,00 =Rp.1.29.360,00
    - Pembelian pakan untuk 189 DOC sampai umur 3 bulan =1.154,64xRp.120,00 = Rp.138.556,80
    - Pembelian pakan untuk 183 ekor ayam=Rp.10.266,3x120,00 = Rp.1.231.956,00 +
    Total pembelian pakan =Rp.2.999.872,80
    - Biaya vaksin dan obat cacing untuk ayam muda dan dewasa =Rp.3.000 ,00
    - Biaya vaksin dan obat cacing/DOC =Rp.1.000 ,00
    Total biaya operasi =Rp.139.500,00 + Rp.2.999.872,80 + Rp 4000,00 =Rp.3.143.372,80
    c). Penyusutan dan Perbaikan
    - Penyusutan kandang 1 tahun =Rp.2.500,00
    - Penyusutan pagar 1 tahun =Rp.3.000.00
    - Perbaikan kandang 1 tahun =Rp. 4.000,00
    - Perbaikan kandang 1 tahun =Rp. 5000,00
    Total =Rp. 14.50000
    2).Output
    - Penjualan telur selama pemeliharaan= 49.300xRp850,00=Rp 41 905.000,00
    - Penjualan ayam afkir @Rp40.000,00 =Rp 6.200.000,00
    - Penjualan dari telur yang dikomsumsi =3060x500=Rp 1.530.000,00
    Total Rp 49.635.000,00
    3). Keuntungan Yang Diperoleh
    Rp 49.635.000,00 – Rp25.034.099.00 = 24.600.001,00
    Rp 24.600.001,00 : 20bln = Rp 1.230.000,00 /bln
 Selanjutnya Silakan mencobakarena kalau kita hanya membanya dan membayangkan saja "BERHASIL HAL YANG MUSTAHIL"
Karena dengan kerja keras,pantang menyerah dan diiringi dengan do'a Insya Allah apa pun yang kita lakukan, akan menghasilkan.....................Semoga berhasil

By Fatullah

Tuesday, December 24, 2013

MENANAM BUAH RAMBUTAN

 Pada ulasan terdahulu telah diuraikan manfa'at dari Buah Rambutan, yang jadi pertanyaan sekarang. Jika memang sudah tahu Manfa'atnya mari kita coba berlomba-lomba untuk menanamnya karena cara penanamannya tidak sulit dan mudah hidup didaerah iklim tropis.
Buah rambutan adalah buah yang segar rasannya, manis campur masam menambah kesegarannya. Berikut adalah Cara Budidaya Buah Rambutan.

1. SEJARAH SINGKAT RAMBUTAN
Rambutan (Nephelium sp.) merupakan tanaman buah hortikultural berupa pohon dengan famili Sapindacaeae. Tanaman buah tropis ini dlm bahasa Inggrisnya disebut Hairy Fruit berasal dari Indonesia. Hingga saat ini telah menyebar luar di daerah yg beriklim tropis seperti Filipina & negara-negara Amerika Latin & ditemukan pula di daratan yg mempunyai iklim sub-tropis.

2. JENIS TANAMAN RAMBUTAN
Dari survey yg telah dilakukan terdapat 22 jenis rambutan baik yg berasal dari galur murni maupun hasil okulasi atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yg berbeda. Ciri-ciri yg membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah (dari daging buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut). Dari sejumlah jenis rambutan diatas hanya beberapa varietas rambutan yg digemari orang & dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomis relatif tinggi diantaranya:
  1. Rambutan Rapiah buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-merah tidak merata dengan beramut agak jarang, daging buah manis & agak kering, kenyal, ngelotok & daging buahnya tebal, dengan daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik.
  2. Rambutan Aceh Lebak bulus pohonnya tinggi & lebat buahnya dengan hasil rata-rata 160-170 ikat per pohon, kulit buah berwarna merah kuning, halus, rasanya segar manis-asam banyak air & ngelotok daya simpan 4 hari setelah dipetik, buah ini tahan dlm pengangkutan.
  3. Rambutan Cimacan, kurang lebat buahnya dengan rata-rata hasil 90-170 ikat per pohon, kulit berwarna merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar & agak jarang, rasa manis, sedikit berair tetapi kurang tahan dlm pengangkutan.
  4. Rambutan Binjai yg merupakan salah satu rambutan yg terbaik di Indonesia dengan buah cukup besar, dengan kulit berwarna merah darah sampai merah tua rambut buah agak kasar & jarang, rasanya manis dengan asam sedikit, hasilbuah tidak selebat aceh lebak bulus tetapi daging buahnya ngelotok.
  5. Rambutan Sinyonya, jenis rambutan ini lebat buahnya & banyak disukai terutama orang Tionghoa, dengan batang yg kuat cocok untuk diokulasi, warna kulit buah merah tua sampai merah anggur, dengan rambut halus & rapat, rasa buah manis asam, banyak berair, lembek & tidak ngelotok.

 Budidaya Buah Rambutan



3. MANFAAT TANAMAN RAMBUTAN
Tanaman buah rambutan sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya yg mempunyai gizi, zat tepung, sejenis gula yg mudah terlarut dlm air, zat protein & asam amino, zat lemak, zat enzim-enzim yg esensial & nonesensial, vitamin & zat mineral makro, mikro yg menyehatkan keluarga, tetapi ada pula sementara masyarakat yg memanfaatkan sebagai pohon pelindung di pekarangan, sebagai tanaman hias.

4. SENTRA PENANAMAN RAMBUTAN
Di Indonesia yg menjadi sentra penanaman rambutan adalah di Jawa khususnya yg sangat besar produksi buah rambutan antara lain di Bekasi, Kuningan, Malang, Probolinggo, Lumajang & di Garut.

5. SYARAT PERTUMBUHAN RAMBUTAN
5.1. Iklim
  1. Dalam budidaya rambutan angin berperan dlm penyerbukan bunga.
  2. Intensitas curah hujan yg dikehendaki oleh pohon rambutan berkisar antara 1.500-2.500 mm/tahun & merata sepanjang tahun
  3. Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak dia terbit sampai tenggelam, intensitas pancaran sinar matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan.
  4. Tanaman rambutan akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 25°C yg diukur pada siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kempes).
  5. Kelembaban udara yg dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah & sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yg rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman rambutan.
5.2. Media Tanam
  1. Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yg subur & gembur serta sedikit mengandung pasir, juga dapat tumbuh baik pada tanah yg banyak mengandung bahan organik ataui pada tanah yg keadaan liat & sedikit pasir.
  2. Pada dasarnya tingkat/derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu antara 6-6,7 & kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
  3. Kandungan air dlm tanah idealnya yg diperlukan untuk penanaman pohon rambutan antara 100-150 cm dari permukaan tanah.
  4. Pada dasarnya tanaman rambutan tidak tergantung pada letak & kondisi tanah, karena keadaan tanah dapat dibentuk sesuai dengan tata cara penanaman yg benar (dibuatkan bedengan) sesuai dengan petunjuk yg ada.
5.3. Ketinggian Tempat
Rambutan dapat tumbuh subur pada dataran rendah dengan ketinggian antara 30-500 m dpl. Pada ketinggian dibawah 30 m dpl rambutan dapat tumbuh namun tidak begitu baik hasilnya.

6. PEDOMAN BUDIDAYA RAMBUTAN
6.1. Pembibitan
  1. Persyaratan Benih : Benih yg diambil biasanya dipilih dari benih-benih yg disukai oleh masyarakat konsumen antara lain: Rambutan Rapiah, Rambutan Aceh, Lebak bulus, Rambutan Cimacan, Rambutan, Rambutan Sinyonya.
  2. Penyiapan Benih : Persiapan benih biji yg dipergunakan sebagai pohon pangkal setelah buah dikupas & diambil bijinya dengan jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2 hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam) & biji siap disemaikan. Disamping itu dapat pula direndamdengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air & larutan asam yg terdiri dari asam chlorida (HCl) 25% atau Asam Sulfat (H2S04) BJ = 1.84, caranya direndam selama 15 menit kemudian dicuci dengan air tawar yg bersih sebanyak 3 kali berulang dengan air yg mengalir selama 10 menit & dianginkan selama 24 jam. Untuk menghidari jamur biji dapat dibalur dengan larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau fungisida lainnya.
  3. Teknik Penyemaian Benih : Teknik penyemaian benih dipilih lahan yg gembur & mudah mendapat pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu mudah diawasi seperti: mencangkul tanah sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan dari rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda keras lainnya. Kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur & buatkan bedang-bedeng yg berukuran 1-1,5 m lebar & tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dengan luas pekarangan/persawahan. Tetapi idealnya panjang bedengan sekitar 10 m, dengan keadaan arah membujur dari Utara ke Selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari walaupun setelah diberi atap pelindung, dengan jarak antara bedeng 30 cm & untuk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang & benih siap disemaikan. Selain dengan melalui proses pengecambahan juga biji dapat langsung ditunggalkan pada bedeng-bedeng yg sudah disiapkan, untuk menyiapkan pohon pangkal lebih baik melalui proses pengecambahan, biji-biji tersebut ditanam pada bedeng-bedeng yg berjarak 10 X 10 cm setelah berkecambah & berumur 1-1,5 bulan & sudah tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit dapat dipindahkan dari bedeng persemaian ke bedeng penanaman.
  4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Setelah bibit berkecambang & telah berumur 1-1,5 bulan disiram pagi sore, setelah kecambah dipindah ke bedeng pembibitan penyiraman cukup 1 kali tiap pagi hari sampai menjelang mata hari terbit, dengan menggunakan "gembor" supaya merata & tidak merusak bedengan & diusahakan air dapat menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Kemudian dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur & dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput yg tumbuh disekitarnya supaya disiangi, hindarkan dari serangan hama & penyakit, sampai umur kurang lebih 1 tahun persemaian yg dilakukan terhadap pohon baru setelah itu dapat dilakukan pengokulasian yg ditentukan dengan sistem Fokkert yg sudah disempurnakan yg sebelumnya daun-daun dirontokkan pada pohon induk yg telah dipilih mata kulitnya & kemudian setelah disiapkan tempat untuk penempelan mata kulit tersebut sampai mata kulit itu tumbuh tunas, setelah itu tunas asli pada pohon induk yg telah ditempel dipangkas, kemudian rawat dengan penyiraman 2 kali sehari & mendangir serta membersihkan rumput-rumput yg ada disiangi, kemudian dapat juga diberi pupuk urea 10 gram untuk tiap 1 m² untuk 25 tanaman rambutan.
  5. Pemindahan Bibit : Cara pemindahan bibit yg telah berkecambah atau di cangkok maupun diokulasi dapat dengan mencungkil/membuka plastik yg melekat pada media penanaman dengan cara hati-hati jangan sampai akar menjadi rusak & dilakukan penyungkilan sekitar 5 cm & agar tumbuh akar lebih banyak maka dlm penanaman kembali akar tunggangnya dapat dipotong sedikit untuk menjaga penguapan kemudian lebar daun dipotong separuh serta keping yg menempel dibiarkan sebab berfungsi sebagai cadangan makanan sebelum dapat menerima makanan dari tanah yg baru. & ditanam pada bedeng pembibitan dengan jarak 30-40 cm & ditutupi dengan atap yg dipasang miring lebih tinggi di Timur dengan harapan dapat lebih banyak kena sinar mata hari pagi.
6.2. Pengolahan Media Tanam
  1. Persiapan : Pilihlah tanah yg subur, hindari daerah yg berkondisi tanahnya terlampau liat & tidak memiliki sirkulasi yg baik, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya subur dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yg curam, kemudian untuk menggemburkan tanah perlu dibajak atau cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata.
  2. Pembukaan Lahan. Tanah yg akan dipergunakan untuk kebun rambutan dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan dibuang & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak/dicangkul. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dlm tetapi kalau dari hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 meter & kedalam disesuaikan dengan kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus & kurang humus atau tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dengan cara mengubur ranting-ranting & dedaunan & kondisi ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun sebelumnya.
  3. Pembentukan Bedengan. : Setelah tanah keadaan gembur & buatkan bedeng-bedengan yg berukuran 8 m lebar & tinggi sekitar 30 cm dengan perataan dasar atasnya guna menopang bibit yg akan ditanam, panjang disesuaikan dengan luas pekarangan/persawahan. Tetapi idealnya panjang bedengan sekitar 10 m, dengan keadaan arah membujur dari utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari pagi walaupun setelah diberi atap pelindung, dengan jarak antara bedeng 1 m yg diharapkan untuk lalu-lintas para pekerja & dapat dipergunakan sebagai saluran air pembuangan, & untuk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang
  4. Pengapuran : Pengapuran pada dataran yg berasal dari tambak & juga dataran yg baru terbentuk tidak bisa ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur, setelah lobang-lobang itu digali dengan ukuran penanaman di pekarangan & dasarnya ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter untuk setiap lobang guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 6-6,7 sebagai syarat tumbuhnya tanaman rambutan, setelah 1 minggu dari penaburan kapur diberi pupuk kandang supaya tanah menjadi subur.
  5. Pemupukan : Setelah jangka waktu 1 minggu dari pemberian kapur pada lubang-lubang yg ditentukan kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 25 kg (kurang lebih 1 blek) & setelah 1 minggu lahan baru siap untuk ditanami bibit rambutan yg telah jadi.
6.3. Teknik Penanaman
  1. Penentuan Pola Tanaman : Penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian ditanam dengan jarak 10 x 10 cm setelah berkecambah & berumur 1-1,5 bulan atau telah tumbuh daun sebanyak 3 helai maka bibit/zaeling dapat dipindahkan pada bedeng ke dua dengan jarak 1-14 meter. Untuk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yg berbentuk miring lebih tinggi ke Timur dengan maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.
  2. Pembuatan Lubang Tanaman : Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yg telah siap untuk tempat penanaman bibit rambutan yg sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 m yg sebaiknya telah dipersiapkan 3-4 pekan sebelumnya & pada waktu penggalian tanah yg diatas & yg dibawah dipisahkan yg nantinya dipergunakan untuk penutup kembali lubang yg telah diberi tanaman, sedangkan jarak antar lubang sekitar 12-14 m.
  3. Cara Penanaman : Setelah berlangsung selama 2 pekan lubang ditutup dengan susunan tanah seperti sedia kala & tanah yg bagian atas dikembalikan setelah dicampur dengan 3 blek (1 blek kurang lebih 20 liter) pupuk kandang yg sudah matang, & kira-kira 4 pekan & tanah yg berada di lubang bekas galian tersebut sudah mulai menurun baru rambutan ditanam & tidak perlu terlalu dlm secukupnya, maksudnya batas antara akar & batang rambutan diusahakan setinggi permukaan tanah yg ada disekelilingnya.
  4. Lain-lain : Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yg rangkanya dibuat dari bambu/bahan lain dengan dipasang posisi agak tinggi disebelah Timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar matahari pagi dari pada sore hari, & untuk atapnya dapat dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, agar kebutuhan air dapat dipenuhi secara alamiah.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
  1. Penjarangan & Penyulaman : Karena kondisi tanah telah gembur & mudah tanaman lain akan tumbuh kembali terutama Gulma (tanaman pengganggu), seperti rumput-rumputan & harus disiangi sampai radius 1-2 m sekeliling tanaman rambutan. Apabila bibit tidak tumbuh dengan baik segera dilakukan penggantian dengan bibit cadangan.
  2. Perempalan : Agar supaya tanaman rambutan mendapatkan tajuk yg rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan peempelan/ pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping untuk memperoleh tajuk yg seimbang juga berguna memberi bentuk tanaman, memperbanyak & mengatur produksi agar tanaman tetap terpelihara. Pemangkasan juga perlu dilakukan setelah masa panen buah berakhir dengan harapan muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya & hasil berikutnya dapat meningkat.
  3. Pemupukan : Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman rambutan tetap stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dengan aturan:
    1. Pada tahun ke 2 setelah penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dengan campuran 30 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea & 20 germ ZK dengan cara ditaburkan disekeliling pohon/dengan jalan menggali disekeliling pohon sedalam 30 cm selebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut & tutup kembali dengan tanah galian sebelumnya.
    2. Tahun berikutnya perlu dosis pemupukan perlu ditambah dengan komposisi 50 kg pupuk kandang, 60 kg TSP, 150 gr Urea & 250 gr ZK dengan cara pemupukan yg sama, apabila menggunakan pupuk NPK maka perbandingannya 15:15:15 dengan ukuran diantara 75-125 kg untuk setiap ha, & bila ditabur dlm musim hujan & dengan komposisi 250-350 kg apabila dilakukan saat awal musim penghujan
  4. Pengairan & Penyiraman : Selama dua minggu pertama setelah bibit yg berasal dari cangkokan/okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi & sore. & minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman rambutan telah tumbuh benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yg dapat dilakukan saat-saat diperlukan saja. & bila turunterlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tegenang air dengan cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air.
  5. Waktu Penyemprotan Pestisida : Guna mencegah kemungkinan tumbuhnya penyakit/hama karena kondisi cuaca/hewan-hewan perusak maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida umumnyadilakukan antara 15-20 hari sebelum panen & juga apabila kelembaban udara terlalu tinggi akan tumbuh cendawan, apabila musim penghujan mulai tiba perlu disemprot fungisida beberapa kali selama musim hujan pestisida & insektisida
  6. Pemeliharaan Lain : Untuk memacu munculnya bunga rambutan diperlukan larutan KNO.... (Kalsium Nitrat) yg akan mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tidak diberi KNO.... & juga mempunyai keunggulan memperbanyak "dompolan" bunga (tandan) rambutan pada setiap stadium (tahap perkembangan) serta mempercepat pertumbuhan buah rambutan.
7. HAMA & PENYAKIT RAMBUTAN
7.1. Hama pada Daun
Hama tanaman rambutan berupa serangga seperti semut, kutu, kepik, kalong & bajing serta hama lainya seperti, keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. misal: ulat penggerek buah (Dichocricic punetiferalis) warna kecoklat-coklatan dengan ciri-ciri buah menjadi kering & berwarna hitam, Ulat penggerek batang (Indrabela sp) membuat kulit kayu & mampu membuat lobang sepanjang 30 cm, Ulat pemakan daun (Ploneta diducta/ulat keket) memakan daun-daun terutama pada musim kemarau. Ulat Jengkal (Berta chrysolineate) pemakan daun muda sehingga penggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning.
7.2. Penyakit
Penyakit tanaman rambutan disebabkan organisme semacam ganggang (Cjhephaleusos sp) yg diserang umumnya daun tua & muncul pada musim hujan dengan ciri-ciri adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yg merupakan kumpulan sporanya. Ganggang Chaphaleuros kesimbiose dengan lumut kerek (lichen) & dapat dijumpai pada daun & batang rambutan, yg nampak seperti panu sehingga ranting yg diserang dapat mati; Penyakit akar putih disebabkan oleh cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus dengan tanda rizom berwarna putih yg menempel pada akar & apabila akar yg kena dikupas akan nampak warna kecoklatan.
7.3. Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman rambutan yg berbentuk rerumputan yg berada disekitar tanaman rambutan yg akan mengganggu pertumbuhan perkembangan bibit rambutan oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara rutin.

8. PANEN RAMBUTAN
8.1. Ciri & Umur Panen
Buah rambutan yg telah matang dengan ciri-ciri melihat warna yg disesuikan dengan jenis rambutan yg ada juga dengan mencium baunya serta yg terakhir dengan merasakan rambutan yg sudah masak dibandingkan dengan rambutan yg belum masak, dapat dipastikan bahwa pemanenan dilakukan sekitar bulan Nopember sampai Februari, juga dapat dipengaruhi musim kemarau atau musim penghujan.
8.2. Cara Panen
Cara pemanenan yg terbaik adalah dipetik beserta tungkalnya yg sudah matang (hanya yg sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi rusak. Pemangkasan dilakukan sekaligus panen agar dapat bertunas kembali cepat berbuah apabila pemetikan tidak terjangkau dapat dilakukan dengan menggunakan galah untuk mengkait tangkai buah rambutan secara benar.
8.3. Periode Panen
Periode pemanenan buah rambutan dilakukan pada sekitar bulan Nopember sampai dengan Februari (masa musim penghujan). Dengan dicari buah yg masak & yg belum masak supaya ditinggal dulu & kemudian dipanen kembali
8.4. Prakiraan Produksi
Apabila penanganan & pemeliharaan semenjak pembibitan hingga panen dilakukan secara baik & benar serta memenuhi aturan yg ada maka dapat diperkirakan mendapatkan hasil yg maksimal. Setiap pohonnya dapat mencapai hasil minimal 0,10 kuintal, & maksimal dapan mencapai 1,75 kuintal setiap pohonnya.

9. PASCAPANEN RAMBUTAN
  1. Pengumpulan : Setelah dilakukan pemanenan yg benar buah rambutan harus diikat secara baik, biasanya dikumpulkan tidak jauh dari lokasi pohon sehingga selesai pemanenan secara keseluruhan.
  2. Penyortiran & Penggolongan : Tujuan penyortiran buah rambutan yg bagus agar harga jualnya tinggi, biasanya dipilih berdasarkan ukuran & mutunya, buah yg kecil tetapi baik mutunya dapat dicampur dengan buah yg besar dengan sama mutunya, yg biasanya dijual dlm bentuk ikatan & perlu diingat bahwa dlm 1 ikatan diusahakan sama besar & sama baik mutunya. & dilakukan sesuai dengan jenis rambutan, jangan dicampur adukkan dengan jenis yg lain.
  3. Penyimpanan : Penyimpanan yg terbaik untuk mengawetkan buah rambutan biasanya dilakukan dengan jalan dibuat asinan/manisan & dimasukkan dlm kaleng/botol atau dapat juga dengan menggunakan kantong plastik. Hal ini dapat menjaga kesterlilan & ketahanan serta lama penyimpanannya.
  4. Pengemasan & Pengangkutan : Hasil jual dapat tinggi tidak tergantung dari rasanya saja,tetapi pada kenampakandan cara pengikatannya,apabilaakan dijual tidak jauh dari lokasi maka cukup diikat & kemudian di angkut dengan kendaraan/dimasukkan dlm karung. Untuk pengiriman dengan jarak yg agak jauh (antar pulau) yg membutuhkan waktu hingga 2-3 hari lamanya perjalanan rambutan. Caranya di pak dengan menggunakan peti sebelum dipilih & di pak sebaiknya dicuci terlebih dahulu dengan air sabun & dibilas kemudian dikeringkan, setelah dipisah dari tangkainya, apabila ada yg terkena jamur sebaiknya direndam dulu dengan larutan soda 1,5% selama 3-5 menit kemudian disikat dengan sikat yg lunak. Setelah itu disusun berderet berbentuk sudut terhadap sisi peti, yg sebelumnya dialasi dengan lumut/ sabut kelapa, setelah itu dilapisi dengan kertas minyak. Setelah penuh lapisan atas dilapisi lagi dengan kertas minyak & dengan sabut kelapa yg terakhir ditutup dengan papan, sebaiknya kedua sisi panjang dibentuk agak gembung, biasanya penempatan peti bagian yg pendek ditempatkan dibawah didalam perjalanan
    A.    Faktor luar
    Faktor luar adalah factor-faktor yang terdapat di luar tanaman rambutan, yaitu sebagai berikut:

    1.    Tanah
    Jenis tanah yang baik sebagai media tanam untuk pertumbuhan rambutan adalah tanah yang gembur, subur, dan sedikit berpasir. Walaupun sebenarnya rambutan dapat hidup dalam segala jenis tanah, namun pada jenis tanah seperti tersebut di atas, rambutan dapat memberikan hasil yang optimal.
    Tingkat derajat keasaman (pH) tanah yang optimal untuk budidaya tanaman rambutan adalah antara 6,67 dan jika pH tanahnya kurang dari 5,5 seperti daerah rawa-rawa maka perlu diadakan pengapuran terlebih dahulu.

    2.    Iklim
    Iklim adalah keadaan suhu rata-rata suatu tempat pada jangka waktu tertentu.
    Keadaan iklim sangat dipengaruhi oleh:
    a.    Suhu udara,
    b.    Curah hujan,
    c.    Pancaran sinar matahari, dan
    d.    Arah angin
    Hal yang paling mempengaruhi keadaan iklim adalah curah hujan. Curah hujan yang diperlukan rambutan adalah 1.500-2.500 mm setiap tahunnya.
    Pada saat berbunga, rambutan memerlukan musim kering selama 3 bulan agar dapat menjadi buah yang baik. Jika musim kering berlangsung lebih dari 3 bulan, maka bunga akan menjadi gugur atau buah tidak sempurna (menjadi kempes).

    3.    Letak ketinggian
    Ketinggian antara 30-500 meter di atas permukaan laut adalah kondisi tempat yang dapat dipakai bertanam untuk mendatangkan hasil lebih baik.

    Budidaya, Rambutan cara menanamnya
    B factor Dalam
        Faktor-faktor dalam adalah factor yang berasal dari tubuh tanaman rambutan itu sendiri, yang termasuk factor dalam adalah sebagai berikut:

    1.    Jenis rambutan yang ditanam
    Terdapat beragam jenis rambutan, masing-masing memiliki sifat yang khas. Dari bermacam-macam sifat tersebut, kita dapat menyeleksi sifst-sifst yang menguntungkan. Sifat-sifat tersebut diturunkan ini juga perlu kita perhatikan, jika ingin memperoleh  hasil lebih baik.

    2.    Bibit yang dipilih
    Seperti kita ketahui, sifat turunan adalah sifat yang diturunkan induk pada anak-anaknya. Jika kita telah memilih induk dengan sifat unggul atau berkualitas, kita dapat juga mengusahakan agar sifat tersebut diturunkan pada anak-anaknya yaitu dengan cara perkembangbiakkan tak kawin, misalnya mencangkok. Dengan cangkok, kita memiliki beberapa keuntungan yaitu:
    a.    Diperoleh sifat yang hampir sama dengan induknya;
    b.    Cepat berbuah;
    c.    Cepat menghasilkan keturunan.
    Tetapi apabila kita mendapatkan keturunan dengan hasil perkawinan, belum tentu memperoleh sifat yang sama dengan induk, sebab perkawinan adalah gabungan antara induk jantan dan induk betina.

        Proses  penanaman

    Penanaman pohon rambutan di pekarangan rumah lebih mudah dari pada dikebun, karena perhatiannya lebih banyak dan tidak mememrlukan bermacam-macam tehnik perawatan, namun tentu saja dengan perawatan yang sederhana, hasilnya juga tidak dapat memberikan hasil yang maksimal.
    Tanaman rambutan yang diusahakan di kebun dan di rawat secara maksimal maka akan diperoleh hasil yang maksimal.
    Persiapan

    Untuk penanaman rambutan, yang kita perlukan pada persiapan lahan adalah:
    1.    Persiapan lahan
    Lahan yang kita perlukan adalah:
    a.    Lahan yang subur,
    b.    Kondisi tanah yang gembur, dan
    c.    Sirkulasi udara dalam tanah berjalan baik.
    Cara mempersiapkan lahan untuk berkebun rambutan:
    a.    Tanah dibersihkan dari tanaman pengganggu (semak)
    b.    Tanah dibajak atau dicangkul agak dalam, jika kita tanam pohon rambutan dari biji atau dengan okulasi. Jika dari cangkokan, tidak usah terlalu dalam.
    c.    Pada lahan yang agak liat, kita tambahkan humus terlebih dahulu.
    d.    Biarkan kondisi seperti ini selama satu tahun terlebih dahulu.

    2.    Pembuatan Lubang Tanam
    Setelah selesai mengadakan persiapan lahan, selanjutnya kita persiapkan pembuatan lubang tanam untuk tanaman rambutan.
    Lubang tanam dibuat 4 pekan sebelum proses penanaman bibit rambutan.
    Besar ukuran lubang tanam adalah 1x1x0,5 meter.
    Cara pembuatan lubang tanam untuk tanaman rambutan adalah sebagai berikut:
    a.    Ukurlah tanah dengan meteran sepanjang 1 meter, lebar 1 meter
    b.    Mulailah menggali lubang tanam sedalam 0,5 meter
    c.    Pada saat penggalian, sebaiknya pisahkan antara tanah sebelah atas dan tanah sebelah bawah
    d.    Jarak antara lubang tanam yang satu dengan lainnya adalah 12 meter
    e.    Tunggu lubang tanam selama 2 minggu
    f.    Tutup kembali lubanag tanam dengan sususnan seperti semula sebelum di gali
    g.    Tambahkan pada bagian tanah sebelah atas dengan pupuk kandang
    h.    Setelah 4 minggu maka bibit rambutan sudah dapat ditanam pada lubang tanam

    3.    Persiapan penyediaan benih
    Cara penyiapan bibit dari biji rambutan:
    a.    Rendam biji rambutan dalam air bercampur asam klorida (HCL) 25% dengan perbandingan 1:2 atau dalam larutan asam sulfat (H2SO4)
    b.    Lama perendaman selama 15 menit.
    c.    Ambilbiji rambutan dan cuci sampai bersih
    d.    Tiriskan biji rambutan selama 1 hari sampai kering agar tidak ditumbuhi dengan jamur
    e.    Langkah selanjutnya adalah menyemaikan benih pada lahan yang gembur sedalam 20 cm.
    f.    Kurang lebih 1 bulan, pohon rambutan sudah mulai tumbuh dan jika sudah ada daunnya, dua helai dipindahkan ke tempat penanaman.
    Penanaman

    Pada penanaman tanaman rambutan harus diperhatikan:
    1.    Lubang tanam tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal.
    2.    Dalam lubang kira-kira batas antara akar dan batang. Usahakan setinggi tanah yang ada dipermukaan
    3.    Buatkan perlindungan tanaman dari bahan bamboo dengan posisi agak tinggi bagian Timur, atau membujur dari arah Utara ke selatan  agar Matahari pagi lebih banyak dari pada sore hari
    4.    Pelindung bagian atap dibuat dari daun kelapa atau daun tebu
    5.    Lepas bibit dari keranjang atau kantung plastic, agar tidak mengundang rayap merusak akar yang masih muda
    6.    Pada awal penanaman, ditambah dengan pupuk kandang dan pupuk hijau.
    7.    Penanaman bibit rambutan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Namun, jika masih musim kemarau, sebaiknya disiram 2 kali sehari selama 2 minggu.s
    Pemeliharaan

    A.    Penyiraman

    1.    Penyiraman pada tanaman rambutan yang baru ditanam sampai berumur 2 minggu, dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
    2.    Setelah 2 minggu berlalu, penyiraman dilakukan 1 kali sehari
    3.    Setelah tanaman rambutan kuat, penyiraman dilakukan sesekali saja jika memerlukan.
    4.    Jika da air yang menggenang, segera buat saluran air agar air sgera mengalir jauh dari tanaman rambutan, karena tanaman rambutan, karena tanaman rambutan timbuhnya kurang baik dalam air yang menggenang.

    B.    Pemupukan

    Pemupukan adalah usaha untuk menambah kesuburan tanah sehingga tanaman cepat berbunga dan berbuah. Selain itu, pemupukan juga dilakukan agar susunan unsure hara tanah tetap dalam keadaan seimbang.
    1.    Untuk menanam rambutan yang berumur 2 tahun, pemupukan dilakukan dengan cara menggali tanah di sekeliling pohon sedalam 30 cm, lebar 40 cm, dan memasukakkan campuran 30 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram urea setara 20 gram ZK.
    2.    Untuk tahun ketiga dan seterusnya, pemupukan tanaman rambutan berupa 50 kg pupuk kandang, 60 kg TSP, 150 gram urea, dan 250 gram ZK untuk setiap hectare tanah.
    Selain pupuk yang diberikan pada bagian tanah, tanaman rambutan juga perlu pupuk daun.
    Pupuk daun adalah pupuk yang diberikan  pada tanaman lewat bagian daun dengan cara disemprotkan, terutama pada saat stomata mulut daunnya terbuka.

    Kelebihan pemberian pupuk daun adalah:

    1.    Unsur hara lebih cepat terserap.
    2.    Tunas lebih mudah terbentuk.
    3.    Bunga lebih cepat terbentuk.
    4.    Tanah tidak cepat menjadi tandus.
    Penyemprotan pupuk daun dilakukan pada bagian bawah daun, karena letak stomata atau mulut daun ada di permukaan bawah daun. Kecuali pada tumbuhan air yang memiliki stomata di permukaan atas daun.

    C.    Penyiangan

    Penyioangan adalah proses pembuangan atau pembersihan lahan tanaman rambutan dari tanaman lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman rambutan, misalnya gulma dan rumput.Selain penyiangan, yang tak kalah penting agar tanaman rambutan cepat berbuah adalah pemangkasan. Buah yang banyak diperoleh dari daun yang rimbun. Sedangkan daun yang rimbun ini, dapat kita peroleh dari pemangkasan.
    Pemangkasan dilakukan setelah selesai panen seluruhnya, terutama ranting-ranting yang telah kering dan mati.
    Ada beberapa cara yang dilakukan agar tanaman buah-buahan cepat berbuah, yaitu:

    1.    Pemangkasan
    Pemangkasan ada 3 macam yaitu pemangkasan ringan (pada batang yang tidak produktif). Pemangkasan sedang (untuk cabang yang rusak), dan pemangkasan berat (meremajakan batang yang tua).
    Pemangkasan perlu memperhatikan kondisi tanaman dan lingkungan tempat hidupnya, serta waktunya yaitu akhir musim kemarau dan awal musim hujan.

    2.    Pematahan Bagian Ujung Tunas
    Pematahan ujung tunas hampir sama dengan pemangkasan. Pematahan hanya dilakukan pada ujung tunas. Pematahan menghambat tambahan memanjang. Sehingga zat makanan untuk membentuk tunas ditimbun agar terbentuk buah.

    3.    Melukai batang akar atau Umbi
    Pembuatan luka merupakan usaha yang dilakukan oleh nenek moyang sejak zaman dahulu kala. Pembuatan luka dilakukan pada bagian batang, akar dan bagian umbi.
    Setelah dilukai sebaiknya diberi paraffin atau cat agar tidak terjadi infeksi. Bagian batang yang dapat dilukai adalah batang yang keras, dengan lebar luka 10-20 cm pada sekeliling batang.
    Dengan adanya luka maka pengangkutan zat makanan menjadi terganggu, sehingga pemusatan zat makanan pada bagian daun akan mendorong proses pembungaan.

    4.    Pengikatan
    Mengikat tanaman ini merupakan cara yang sudah lama dilakukan oleh nenek moyang kita.
    Pada awalnya, mereka tidak tahu mengapa tanaman yang diikat menjadi cepat berbunga dan brbuah. Pengikatan menggunakan kawat sebagai pengikat, dapat dilakukan bagian batang besar atau kecil. Setelah berbunga dan berbuah, pengikatnya baru dilepas.

    1.    Hama

    Hama tanaman rambutan adalah gangguan pada tanaman rambutan yang disebabkan oleh hewan. Hewan yang biasa mengganggu tanaman rambutan adalah semut, kepik (kumbang kecil), kutu, tupai dan kelelawar. Termasuk di dalamnya adalah ulat penggerek yang paling sering dijumpai pada buah, batang, dan daun rambutan, serta masih banyak lagi jenis ulat pengganggu yang lain.

    a.    Ulat penggerek
    Ciri-ciri buah rambutan yang terkena hama ulat penggerek adalah sebagai berikut:
    1)    Buah rambutan kering dan berwarna hitam.
    2)    Pada bagian daging buah terdapat ulat yang berwarna cokelat

    b.    Ulat pemakan daun

    Ulat pemakan daun sering disebut ulat keket, memiliki ciri-ciri:
    1)    Menyerang daun tanaman rambutan saat musim kemarau.
    2)    Daun yang dimakan adalah daun yang muda.
    3)    Pinggir daun menjadi kering dan keriting.

    c.    Ulat penggerek batang

    d.    Ulat jengkal
    Ulat jengkal menyerang bagian daun ranbutan yang masih muda.
    Ciri-ciri daunnya:
    1)    Bagian pinggir menjadi keriting.
    2)    Bagian pinggir daun berwarna coklat dan kering.
    3)    Dijumpai ulat yang berwarna coklat seperti tangkai daun yang kering.

    2.    Penyakit

    Penyakit pada tanaman rambutan adalah gangguan pada tanaman rambutan yang disebabkan oleh mikroorganisme (makhluk hidup yang sangat kecil, berupa tannaman dan hewan).

    Macam-macam penyakit pada tanaman rambutan adalah:

    a.    Bercak daun
    1)    Bercak daun disebabkan oleh ganggang.
    2)    Yang diserang adalah bagian daun yang sudah tua
    3)    Penyakit ini muncul pada musim penghujan.
    4)    Gejala berupa bercak putih pada permukaan atas daun
    5)    Serat bercak berwarna jingga.

    b.    Bercak pada batang
    1)    Apenyebab bercak putih adalah lumut kerak
    2)    Warna putih
    3)    Menyerang pada bagian batang

    c.    Akar putih.
    1)    Penyebab akar putih adalah  jamur.
    2)    Gejala adanya bercak putih pada akar.
    3)    Dapat menyebabkan akar menjadi kering sehingga tanaman mati.
    3.    Gulma
    Gulma adalah gangguan pada tanaman rambutan yang berupa tanaman pengganggu.
    Gulma tanaman rambutan biasanya berupa rumput liar yang hidup di sekitar tanaman tersebut, upaya menanggulangi dengan mengadakan penyiangan secara rutin pada jarak 1 meter dari batang rambutan.

    Usaha-usaha pemberantasan hama dan penyakit pada tanaman rambutan adalah sebagai berikut:

    1.    Pencegahan
    Usaha pencagahan terhadap hama dan penyakit yang menyerang tanaman rambutan dilakukan untuk membasmi hama tanaman berupa kutu.

    2.    Pemberantasan
    Adalah usaha pemberantasan hama yang berupa ulat penggerek.
    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemberantasan hama, yaitu:
    a.    Jangan dilakukan pada saat tanaman rambutan berbunga, karena akan menggangu proses penyerbukan
    b.    Jangan melakukan pemberantasan hama pada saat buah siap dipanen.
    Dua puluh hari sebelum dipanen, pemakaian pestisida harus sudah dihentikan, karena residu pestisida dapat meracuni konsumen.
    Pencegahan penyakit pada tanaman rambutan, misalnya sebelum tumbuh jamur pada musim hujan ,mulai tiba, tanaman rambutan kita semprot dengan fungisida.