Translate

Thursday, January 30, 2014

MENANAM ANGGUR

Buah Anggur memiliki nama Latin Vitis vinifera atau Vitis labrusca, buah ini termasuk  tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. Tanaman Anggur ini sudah dibudidayakan sejak tahun 4000 SM di Timur Tengah.Akan tetapi, proses pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh bangsa Mesir. Karena Manfaatnya yang banyak sekali Sehingga Orang semakin gencar untuk membudidayakan tanaman yang satu ini,dan pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk berbagi mengenai Manfaat Buah Anggur ini buat teman-teman pembaca blog Manfaat Tumbuhan.
Manfaat Buah Anggur Untuk Kesehatan

1. Menghilangkan Migran
Jus anggur dikenal sebagai obat rumahan yang mampu membantu menyembuhkan migran. Jika Anda termasuk dalam penderita migran kronis, maka Anda patut mencoba obat alami ini. Caranya dengan membuat jus anggur murni tanpa air dan diminum setiap pagi hari.
Menyembuhkan Sembelit
Kandungan gizi dari buah anggur sangatlah penting untuk menyembuhkan sembelit. Karena anggur mengandung asam organik, selulosa dan gula yang membantu Anda mengatasi masalah sembelit.
2. Memperlambat Penuaan
Benih dan kulit anggur mengandung banyak antioksidan. Kandungan antioksidan yang terkandung di dalamnya sangat kuat untuk menunda penuaan. Anda pun dapat memasukkan buah ini ke dalam sarapan pagi Anda secara teratur.
3. Jantung sehat
Anda tak perlu khawatir lagi akan kesehatan Jantung. Karena saat ini Anda dapat menjaga jantung Anda dengan meminum satu gelas jus anggur atau memakannya dalam keadaan mentah. Cara ini sangat efektif untuk menyehatkan jantung Anda.
4. Mengatur Gula Darah
Anggur memiliki indeks glikemik yang sangat rendah sehingga anggur diklaim sangat bermanfaat bagi orang yang menderita gula darah yang tidak seimbang. Fitonutrien yang hadir dalam buah berbentuk mungil ini sangat membantu mengatur gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.
5. Mencegah kanker
Anggur juga kaya akan sumber antioksidan dan anti inflamasi nutris, yang membantu menghambat peradangan kronis yang menjadi awal pertumbuhan sel kanker. Fitonutrien resveratrol, anthocyanin dan proanthocyanidins yang sangat kuat hadir dalam buah anggur dan memiliki sifat anti peradangan yang menyingkirkan pertumbuhan kanker.

Selain buahnya yang enak menggoda ternyata Buah anggut memiliki segudang manfaat untuk kesehatan bukan, Nah Baca Juga artikel Kami sebelumnya yang telah kami Publikasikan di blog Manfaat Buah ini, yakni Manfaat Buah Semangka, Semoga Bermanfaat.
Berikut adalah zat-zat yang terkandung dalam buah anggur beserta khasitnya: 

1.Zat tanin yang bekerja dalam sistem pencernaan dan sirkulasi darah yang berfungsi untuk  menyerang virus.

2.zat flavonoid yang berkhasiat untuk sebagai antioksidan dan mencegah atherosclerosis.
3.Zat besi yang berkhasiat membantu pembentukan seldarah merah(haemoglobin).

  Selain itu buah anggur juga berkhasiat untuk:

1.Mencegah konstipasi.

2.Membersihkan hati.
3.Membantu fungsi ginjal.
4.Membantu pembentukan darah.
5.Menonaktifkan virus.
6.Menurunkan kolesterol.

  Cara penggunaannya adalah sebagai berikut:

100gram buah anggur segar dicuci bersih dan dibuang bijinya. Setelah itu diblender sampai halus bersama 500cc air matang. Jus ini diminum secara rutin satu gelas sehari setelah makan.

Demikian Manfaat Dan Khasiat Buah Anggur Bagi Kesehatan. Baca juga artikel tentang Manfaat Daun Seledri Bagi Kesehatan.
Salah satu ide berkebun yang menarik untuk dilakukan adalah budidaya tanaman anggur dalam pot. Sebelum melakukan penanaman anggur dalam pot, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan terlebih dahulu, diantaranya:

1. Lokasi

Budidaya anggur tidak bisa dilakukan di sembarang tempat. Anggur hanya dapat hidup dengan baik di daerah bersuhu panas dan berkelembaban rendah. Itu berarti, tempat yang sempurna untuk budidaya anggur adalah daerah tepi pantai. Lokasinya pun harus dipilih. Sebaiknya, jangan meletakkan pot anggur di tempat yang terlalu luas atau terlalu terbuka. Angin yang terlalu kencang dan suhu udara yang tidak stabil dapat menghambat pertumbuhan anggur.


2. Pot

Jangan dikira anggur dapat tumbuh dengan baik di pot apapun. Pada kenyataannya, ukuran dan jenis pot dapat memberi pengaruh yang cukup signifikan pada pertumbuhan anggur. Pot yang paling baik adalah pot tanah liat karena pot ini memiliki pori-pori yang dapat menyerap air. Jika tidak ada pot tanah liat, bisa digunakan pot semen. Pot yang paling buruk adalah pot plastik karena plastik tidak memiliki pori-pori sama sekali.

3. Media Tanam

Media tanam yang paling cocok untuk tanaman anggur adalah pasir. Karena, pasir memiliki tekstur yang renggang sehingga akar tanaman anggur dapat tumbuh dan bergerak dengan lebih mudah. Agar lebih gembur, pasir dapat dicampur dengan pupuk kandang atau humus.

4. Benih

Benih anggur dapat didapat dengan berbagai macam, antara lain biji, setek, dan cangkok. Namun, benih yang paling mudah adalah setek. Setek yang baik harus memiliki akar yang panjang dan daunnya sudah mulai berkembang.
Supaya Tanaman Cepat Berbuah
Hal yang terpenting supaya mempercepat tumbuh buah yaitu pemangkasan pada ranting yang menyebabkan bunga keluar dan cabang tersier. Ketika cabang tersier sudah berwarna coklat atau sudah berumur tiga bulan, pemangkasan boleh dilakukan.

Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang tersier dengan mata tunas menonjol. Pemangkasan ini dilakukan pada ruas keempat atau kelima dari pangkal cabang.

Pada pemangkasan pertama, malai bunga yang muncul biasanya masih berukuran kecil. Jumlah malai berangsur-angsur akan bertambah pada pemangkasan kedua, ketiga, dan seterusnya
Bunga yang muncul setelah pemangkasan lama-kelamaan akan mekar dan menghasilkan buah-buah kecil berwarna hijau. Buah ini akan terus berkembang dan mencapai pertumbuhan maksimal setelah 105-110 hari sejak pemangkasan.

Pada masa pertumbuhan buah, tanaman anggur di dalam pot perlu disiram setiap hari dan pemupukan dilakukan setiap bulan. Adapun pupuk yang diberikan berupa NPK sebanyak dua sendok makan.

Wednesday, January 29, 2014

MENANAM LENGKENG DALAM POT




Tanaman lengkeng yang cocok untuk tabulampot, menurut buku ini adalah jenis pohon lengkeng dataran rendah.  Jenis lengkeng dataran rendah adalah diamond river, pingpong, kristal, itoh, aroma duren, dan puang rai.  pemilihan bibit untuk tabulampot sebaiknya dipilih yang dikembang biakkan secara vegetatif seperti cangkok, okulasi dan sambung, dengan tujuan agar tanaman lebih cepat berbuah.

Langkah-langkah menanam lengkeng didalam pot adalah:
1. siapkan pot plastik berdiameter 45-50 cm.  pastikan ada beberapa lubang dibagian bawahnya
2. Letakkan pecahan genting atau bata merah setebal 5 cm di dasar pot.  tujuannya agar dapat mengalirkan air siraman
3. masukkan campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir atau sekam mentah dengan perbandingan 1 : 2 : 1 hingga ketinggian setengah pot.  (maksudnya jika tanahnya 1 sekop, maka pupuk kandangnya 2 sekop dan pasir atau sekam mentahnya 1 sekop)
4. Masukkan bibit pohon lengkeng tepat ditengah pot, lalu tambahkan kembali media tanam hingga mendekati bibir pot.
5. Siram dengan air hingga air keluar dari dasar pot.  selanjutnya, letakkan tanaman lengkeng di tempat yang ternaungi atau teduh selama beberapa waktu.

Setelah tanaman lengkeng dipindahkan dalam pot, langkah selanjutnya adalah perawatan harian yang meliputi penyiraman, pemupukkan, pencahayaan, atau pemangkasan apabila jika pohon sudah mulai besar dan siap berbuah.  Selain itu penggantian media tanam juga perlu dilakukan setiap setahun satu kali, hal ini bertujuan agar tanaman lengkeng tetap produkif karena mendapatkan nutrisi dari media tanam yang baru.  Penggantian media tanam tidak seluruhnya, akan tetapi disisakan media tanam yang sebelumnya untuk ditambah dengan media tanam yang baru.

Sepertinya saya perlu menambah koleksi tabulampot yang ada dengan pohon lengkeng.  lumayankan selain mendapatkan buah yang lezat, halaman rumah kita juga menjadi lebih asri dan lebih hijau.

Menanam kelengkeng di pot tentu berbeda caranya dibanding menanamnya di atas tanah halaman atau kebun. Butuh trik tersendiri untuk menanam dalam pot agar tanaman tumbuh subur, meski media tanam dan haranya terbatas.
Caranya, letakkan styrofoam setebal 5 cm di bagian dasar pot, mengikuti bentuk pot. Pecahan genting atau batu bata juga bisa menggantikan styrofoam, tapi akan membuat pot lebih berat. Pemasangan ini bertujuan agar air yang disiramkan bisa turun dan keluar dari pot.
“Kalau airnya banyak enggak keluar, pertumbuhan pohon jadi enggak maksimal. Sebab, di situ kan, ada cacingnya juga. Media tanam yang enggak tepat juga bisa membuat pohon tidak tumbuh baik,” jelas Tardi. Di atas styrofoam, masukkan campuran tanah, pupuk kandang dan pasir, atau serutan kayu dengan perbandingan 2:1:1.
Tinggi campuran tanah ini sekitar 20 cm. Masukkan pohon lengkeng, lalu masukkan campuran tanah, pupuk, dan serutan kayu atau sekam sebagai penutup. Terakhir, siram pohon sampai air keluar dari bagian bawah pot.
Untuk perawatan selanjutnya, cukup siram pohon dua hari sekali dan lakukan pemangkasan cabang serta buah. Tardi menambahkan, pohon lengkeng bisa langsung dipindahkan ke pot tanpa harus diaklimatisasi alias disesuaikan dulu dengan cuaca di tempat tanamnya.
Soal wadah yang dipilih untuk menanam, bisa tergantung selera. Drum yang dibelah lebih awet selama lima tahun sebagai pot. Namun, pot plastik diameter 70 cm pun boleh. Hanya saja, lebih mudah pecah.
Untuk menghindari hama lengkeng yaitu kutu putih, tutup buah dengan keranjang anyaman bambu. Untuk menghilangkan kutu, semprot dengan insektisida atau sikat daun yang terkena kutu dengan sikat gigi. Bila daun yang terkena cukup banyak, rontokkan daun agar segera tumbuh daun baru.
Agar Berbuah Lebat
1. Memangkas
Saat tajuk pertama muncul, disarankan untuk dipangkas agar buah yang dihasilkan bisa rindang alias tidak tinggi.
2. Menyiram
Cara menyiram harus benar, karena volume media tanamnya tak banyak. Jadi, dua hari sekali harus disiram sampai airnya keluar meluber dari pot bagian bawah.
3. Pupuk
Selalu gunakan pupuk kandang, agar hasilnya lebih baik dan pohon tumbuh subur. Untuk tabulampot, setiap 3 bulan sekali (minimal 6 bulan sekali) ambil separuh tanah yang jadi media tanamnya, masukkan pupuk kandang ke dalam pot dan tutup lagi dengan sedikit tanah. Siram dengan air sampai tanah benar-benar basah.
Cara ini akan membuat daun muda cepat tumbuh, sehingga cepat berbunga. Pupuk kimia seperti NPK boleh digunakan, tapi cukup sedikit saja, sebulan sekali. Penggunaan potasium klorat yang dikenal sebagai bahan peledak juga bisa digunakan untuk merangsang pertumbuhan bunga, walaupun lengkeng sebetulnya tetap bisa berbuah tanpa harus dirangsang. Penggunaan pupuk kimia justru membuat tanah jadi keras.
4. Perontokan
Umumnya, lengkeng pada pembuahan pertama dagingnya kurang tebal. Ketebalan daging baru bisa dilihat setelah lengkeng 2-3 kali berbuah. Agar mendapatkan buah yang maksimal, rontokkan bunga yang pertama kali muncul. Sehingga, cabang akan bertambah dan bunga akan makin banyak. Bila bunga kedua sudah muncul tapi cabang belum ada, bunga bisa kembali dirontokkan.
5. Ganti Media
Masa produktif tabulampot lengkeng adalah usia 3 – 10 tahun. Agar tetap produktif selama masa itu, setidaknya setahun sekali ganti media tanamnya agar tidak keras, atau beri pupuk kandang.
6. Cangkok
Tabulampot yang sudah tinggi dan besar bisa dicangkok untuk dijadikan beberapa tanaman baru. Sehingga cabang yang tumbuh tak akan besar, karena bagian atasnya sudah dipangkas dan pohon jadi rimbun.

Wednesday, January 22, 2014

CARA MENANAM MELON

Budidaya melon telah menunjukkan prospek peluang usaha yang sangat menjanjikan. Namun jika faktor tanah yang semakin keras, unsur hara sedikit terutama unsur hara mikro & hormon alami, faktor iklim & cuaca, faktor hama & penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan tak diperhatikan maka keuntungan akan menurun. Untuk meningkatkan produktivitas melon secara kuantitas, kualitas, dan kelestarian lingkungan berikut adalah syarat tanam untuk buah melon.

Syarat Pertumbuhan Buah Melon
Iklim butuh cahaya matahari penuh selama pertumbuhannya. Pada kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit. Suhu optimal antara 25-300C. Angin yang bertiup cukup kencang bisa merusak pertanaman melon. Curah hujan terus menerus juga akan merugikan tanaman melon. Melon bisa tumbuh baik di ketinggian 300-900 m dpl.
Media Tanam
Tanah yang baik yakni tanah liat berpasir yang banyak kandungan bahan organik seperti andosol, latosol, regosol, & grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut bisa dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, ataupun pemupukan. Tanaman melon tak suka tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.
Pembuatan Media Semai
Sediakan Natural GLIO: 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan dalam 1 minggu di tempat teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik). Campurkan tanah halus yang diayak, 2 bagian/2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian/1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup Poc Nasa, dan Natural GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang 1-2 kg . Masukkan media semai ke dalam polybag ukuran 8 x 10 cm sampai terisi hingga 90%.
Teknik Penyemaian dan pemeliharaan Bibit Buah Melon
Benih direndam dalam 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1 tutup POC NASA selama 8-12 jam kemudian diperam + 48 jam. Kemudian disemai dalam polybag, sedalam 1-1,5 cm. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Tutupi benih dengan campuran abu sekam & tanah dengan perbandingan 2:1. Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena cahaya matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan yang salah satu ujungnya terbuka.
Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, pada umur bibit 7-9 hari dengan dosis 1,0-1,5 cc/liter. Penyiraman dilakukan dengan sangat hati-hati secara rutin tiap pagi. Bibit melon yang telah berdaun 4-5 helai / tanaman melon telah berusia 10-12 hari bisa kita pindahtanamkan dengan cara kantong plastik polibag dibuka hati-hati kemudian bibit berikut tanahnya ditanam di bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, bedengan jangan sampai kekurangan air.

Tanaman Melon ( Cucumis melo, L ) adalah tanaman buah dari keluarga Cucurbitae. Tanaman melon dibawa Columbus ke Amerika pada abad ke 14, sebelum akhirnya tersebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Meluasnya penyebaran tanaman Melon, disebabkan karena tanaman ini mudah beradaptasi serta bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun tinggi. Tanaman Melon yang mulai dibudidayakan di Indonesia sekitar tahun 1980an paling baik jika ditanam pada ketinggian 300 – 900 meter dari permukaan laut.
Jika ketinggian tanah > 900 meter, tanaman melon tidak dapat berproduksi secara optimal. Tanah yang paling baik untuk melon adalah jenis tanah liat berpasir yang kaya bahan organik dengan pH 5,8 – 7,2, serta memiliki drainase yang baik, karena tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah. Jadi, meski melon butuh air yang cukup banyak, namun air tersebut harus berasal dari irigasi, dan bukan air hujan.
Untuk membudidayakan tanaman melon, berikut cara menamam Melon yang baik di bawah ini :
1. Persiapan Tanam
a. Pembenihan
Sebelum disemaikan pada plastik berisi tanah yang telah dicampur pupuk kandang (5 : 1), benih terlebih dahulu direndam ke dalam air selama 2 – 4 jam. Benih disemaikan dengan posisi tegak dan ujung calon akar menghadap ke bawah. Setelah disemaikan, tutup dengan campuran abu sekam dan tanah (2 : 1 ).
Agar benih dapat cepat berkecambah, ciptakan suasana hangat pada tempat persemaian dengan cara menutup permukaan persemaian menggunakan karung goni basah. Jika kecambah muncul ke permukaan media semai pada hari ke-3 atau ke -4, karung goni dapat segera dibuka.
Benih akan dapat tumbuh menjadi calon bibit melon yang kekar dan sehat apabila dipelihara dengan baik, caranya: dengan menyiram bibit setiap hari, melakukan penjarangan 3 hari sebelum bibit dipindah ke lahan tanam, serta memberikan pupuk. Pada pertumbuhan vegetatif yakni umur 7 – 9 hari setelah disebar, lakukan penyemprotan pupuk daun yang mengandung nitrogen tinggi dengan konsentrasi 1 – 1,5 gram /liter air.
Jika bibit sudah memiliki 4 – 5 helai daun atau sudah berumur 10 – 12 hari, bibit melon tersebut sudah dapat dipindah ke lahan tanam. Caranya dengan menyilet kantong plastik menggunakan cutter agar tidak merusak akar, dan tanam bibit beserta tanah persemaiannya pada bedengan yang menjadi lahan tanam.
b. Mempersiapkan media tanam
Sebelum dilakukan penanaman sebagaimana tersebut di atas, olah terlebih dahulu media tanam dengan menggenangkan air pada lahan selama semalam lalu dibajak dengan kedalaman 30 cm. Usai pembajakan, buatlah bedengan-bedengan tanam dengan ukuran: lebar (100 – 110 cm ), tinggi (30 – 50 cm) dan panjang maksimum (12 – 15 m ). Sementara untuk lebar parit/saluran air berukuran 55 – 65 cm. Setelah bedengan dibuat, taburkan pupuk kandang dicampur pupuk kimia (Urea, SP-36, KCl) dan diaduk secara merata.
2. Pemeliharaan dan Perawatan
Untuk memelihara tanaman lakukan beberapa hal berikut :
- Lakukan penyulaman 2 minggu setelah tanam pada sore hari. Agar akar dari bibit sulaman baru dapat lebih melekat, siramlah dengan air. Penyiangan pada lubang tanam di antara dua bedengan dilakukan untuk membersihkan gulma yang menyebabkan lingkungan tanaman menjadi lembab. Jika tidak dilakukan penyiangan, tanaman akan mudah terserang penyakit, karena gulma dapat dijadikan sebagai inang hama dan nematode yang merugikan.
- Pemupukan dilakukan tiga kali yakni pada 20 hari setelah tanam, 40 hari setelah tanam atau sebelum melakukan penjarangan buah, dan 60 hari setelah tanam. Dosis pemupukan untuk satu hektar lahan adalah: Untuk pupuk dasar = Urea 440 kg, SP-26 : 120 kg, KCl : 440 kg, dan pupuk kandang : 10 ton. Untuk pupuk susulan I : Urea : 330 kg, SP-36 : 220 kg, dan KCL : 160 kg. Untuk pupuk susulan II: Urea : 220 kg, SP-36 : 550 kg, dan KCl : 160 kg. Sedang untuk pupuk susulan III: Urea : 440 kg.
Cara Menanam Melon Yang Baik Dan Benar
- Pengairan
Untuk pertumbuhannya, tanaman melon menyukai udara yang kering, namun dengan kondisi tanah yang lembab. Untuk itu harus dilakukan pengairan pada sore atau malam hari. Penyiraman tanaman praktis dilakukan sejak masa pertumbuhan hingga tanaman siap dipanen. Ketika menyiram, usahakan agar air tidak membasahi daun dan buahnya, guna mencegah terjangkitnya penyakit terutama jamur.
Pada masa berbunga dan berbuah, kurangi frekuensi penyiraman, namun dengan menjaga agar saluran air/got tidak kering. Penyiraman baru dihentikan secara total ketika mendekati pemetikan buah atau sekitar 2 minggu sebelum panen.
- Membuat Ajir
Karena tanaman melon memiliki jumlah cabang yang cukup banyak, yakni antara 15 – 20, maka harus dibuatkan ajir atau tongkat dari bilahan bambu setinggi 50 cm, guna dijadikan rambatan sulur.
- Pemangkasan
Begitu tanaman memiliki 7 – 8 helai daun, lakukanlah pemangkasan pada tunas yang tumbuh di ketiak daun pertama sampai kelima. Pangkas pula tunas yang tumbuh setelah ruas ke-8 dengan tetap menyisakan 2 helai daun. Lakukanlah pangkas pucuk ketika batang utama telah mencapai 20 – 25 ruas. Waktu yang tepat untuk pemangkasan adalah ketika udara cerah dan kering.

- Pemilihan buah berkualitas baik
Buah yang dihasilkan tanaman melon, tidak kesemuanya dibiarkan tumbuh membesar dan dipanen. Hanya 3 – 4 calon buah di setiap tanaman yang tumbuh pada cabang ke 10 – 17 yang dibiarkan terus tumbuh sedang sisanya dibuang. Ketika ukuran calon buah sudah sebesar telur ayam, pilihlah 2 calon buah yang terbaik yakni yang berbentuk bulat agak lonjong, sedang sisanya dibuang.
- Pemeliharaan terhadap hama
Agar tidak terserang hama lalat buah, bungkuslah calon buah tersebut menggunakan kantong plastik transparan. Ikatlah cabang buah pada ajir dengan menggunakan tali raffia, ketika calon buah sudah sebesar bola tenis.
Cara Menanam Melon Yang Baik Dan Benar
3. Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan ketika buah sudah masak. Ciri-ciri buah yang masak: kulitnya berubah warna menjadi kekuning-kuningan, terbentuk lapisan pemisah pada cincin atau tangkai buah, di sekitar tangkai dan kelopak mulai menguning, serta agak lunak bila ditekan, dan aromanya mulai tercium. Buah melon mulai dapat dipanen setelah umur 3 bulan, atau tergantung jenisnya.
Cara memanen melon dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan pisau tajam, dan menyisakan tangkai minimal 2 cm untuk memperpanjang masa simpan buah. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap, dengan terlebih dahulu memetik buah yang benar-benar telah siap dipanen.
Buah-buah melon yang telah dipetik, selanjutnya dikumpulkan di tempat yang kering, sejuk serta diberi alas jerami, untuk selanjutnya dilakukan penyortiran (grading). Jika akan diangkut dan di bawah ke tempat yang jaraknya cukup jauh, berilah alas dan kotak pada buah untuk mengurangi kerusakan akibat benturan.


MENANAM PEPAYA

Jika dilihat dari manfaatnya, Pepaya adalah salah satu jenis buah yang memiliki banyak manfaat. Selain sebagai pencuci mulut dan menyuplai kebutuhan vitamin A & C, buah pepaya juga dapat diolah untuk dijadikan makanan seperti dodol pepaya, sari pepaya, dan sebagainya. Di dalam dunia industri, buah pepaya juga sering dijadikan bahan campuran pembuatan saus tomat. Selain buahnya untuk dimakan, bagian lain dari tanaman pepaya juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.
- Akar pepaya
Bisa digunakan untuk obat sakit ginjal dan kandung kencing.
- Daun pepaya
Daun pepaya bisa dipakai obat penyakit malaria, sakit panas, kejang perut, penambah nafsu makan, serta penyakit beri-beri.
- Getah
Getah putih yang terdapat pada kulit buah pepaya, mengandung enzim pemecah protein yang disebut “papaine” yang bisa dimanfaatkan untuk melunakan daging, sebagai bahan kosmetik, sebagai penjernih pada industri minuman, serta dimanfaatkan untuk berbagai keperluan bagi dunia industri farmasi & tekstil.
Meski tanaman pepaya dapat hidup di berbagai tempat, namun untuk bisa berproduksi dengan baik, membutuhkan tempat dengan hembusan angin yang tidak terlalu kencang karena diperlukan proses penyerbukan bunga. Selain itu tanaman pepaya juga menyukai daerah yang curah hujannya berkisar antara 1000-2000 mm/tahun, dengan suhu udara optimum 22-26 derajat Celcius serta kelembaban sekitar 40%.
Tanah yang baik untuk pertumbuhannya adalah tanah yang gembur, subur, mengandung banyak humus, harus banyak menahan air, dan memiliki derajat keasaman tanah dengan pH 6-7. Kandungan air di dalam tanah menjadi syarat penting bagi pertumbuhan tanaman pepaya dan harus senantiasa diperhatikan.
Karena air yang menggenang dapat menimbulkan penyakit jamur yang merusak akar, sementara jika kekurangan air, kondisi tanaman akan kurus, dan daun bunga serta buahnya menjadi mudah rontok. Ketinggian air yang ideal bagi tanaman pepaya berkisar antara 50–150 cm dari permukaan tanah.
Untuk dapat membudidayakan tanaman pepaya dengan hasil yang maksimal, berikut ini langkah-langkah menaman Pepaya yang benar bisa dijadikan pedoman:
1. Pembibitan
Bibit yang akan ditanam, diambil dari biji-biji buah Pepaya yang benar-benar masak dan berasal dari pohon pilihan.
- Buah Pepaya pilihan yang akan dijadikan bibit kemudian dibelah dan diambil biji-bijinya. Biji yang sudah dikeluarkan kemudian dicuci bersih sampai kulit ari yang membungkus biji terbuang, baru kemudian dikeringkan di tempat yang teduh.
- Bibit yang sudah dikeringkan selanjutnya direndam pada larutan POC NASA 2cc/liter selama +/- ½ jam. Tiriskan benih tersebut dan tebari dengan Natural GLIO sebelum disemai di dalam polybag berukuran 20 x 15 cm. Media semai yang ada di dalam polybag tersebut merupakan campuran tanah dengan pupuk kandang, masing-masing sebanyak 1 ember, ditambah 50 gram TSP, serta 30 gram Natural GLIO. Kebutuhan benih untuk setiap satu hektar lahan tanam sebanyak 60 gram benih atau sekitar 2000 tanaman.
- Benih-benih tersebut kemudian ditanam ke dalam media semai yang ada pada polybag sedalam 1 cm. Pada umur 12-15 hari, bibit akan berkecambah, dan ketika ketinggian bibit mencapai 15 – 20 cm atau berumur 45 – 60 hari, bibit siap untuk disiram.

- Lakukanlah penyiraman secara rutin setiap hari. Ketika bibit sudah berumur dewasa, yakni sekitar 2 -3 bulan, bibit sudah dapat dipindahkan ke lahan tanam. Perhitungkan dengan cermat saat mulai melakukan pembibitan, agar ketika bibit dipindah ke lahan tanam tepat pada permulaan musim hujan.
2. Pengolahan Media Tanam
Bersihkan lahan yang akan dijadikan media tanam dari rumput, semak belukar dan kotoran, serta gemburkan tanahnya dengan menggunakan cangkul atau bajak. Buatlah bedengan berukuran lebar 200 – 250, tinggi 20 – 30 cm, panjang secukupnya, dan jarak antar bedengan 60 cm. Buatlah lubang di atas bedengan berukuran 50 x 50 x 40 cm dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
Setelah bedengan dan lubang tanam selesai dibuat, keringkan tanah selama satu minggu dan berikan pupuk pada lahan tanam tersebut sebelum ditutup kembali dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang yang telah matang sebanyak 3 blek.
Jika tanah yang akan ditanami memiliki sifat asam dengan pH kurang dari 5, berikan ± 1 kg Dolomit setelah pemupukan, dan biarkan selama 1-2 minggu. Lubang-lubang tanam yang telah diisi dengan tanah bercampur pupuk kandang, selanjutnya ditanami bibit-bibit Pepaya yang dipindahkan dari polybag.
3. Pemeliharaan Tanaman
Selama masa pemeliharaan, penjarangan dan penyiangan harus dilakukan pada tanaman Pepaya. Karena sejak awal penanaman benih lewat system persemaian, maka untuk penjarangan praktis tidak ada, berbeda jika yang ditanam pada lubang tanam adalah bijinya, penjarangan wajib dilakukan guna memperolah tanaman betina dan beberapa batang pohon jantan.
- Penyiangan
Untuk penyiangan, tidak ada patokan waktu yang pasti. Tergantung seberapa banyak rumput-rumput liar yang hidung di sekeliling tanaman Pepaya. Begitu juga dengan proses pembubuhan, kapan dan berapa kali lahan tanam didangiri, juga tergantung dari keadaan.
- Pemupukan
Untuk menambah zat-zat makanan yang diperlukan tanaman, Pepaya perlu dipupuk, utamanya menggunakan pupuk organik. Pemupukan pertama dilakukan seminggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk kimia sebanyak 25 gram Urea, 50 gram ZA, 50 gram TSP dan 25 gram KCl. Pupuk-pupuk tersebut dicampur dan ditanam melingkari batang tanaman.
Pemupukan kedua dilakukan saat tanaman berumur 3-5 bulan, dengan komposisi: 50 gram Urea, 75 gram ZA, 75 gram TSP, dan 50 gram KCl. Untuk pemupukan ketiga diberikan secara rutin sebulan sekali pada saat umur tanaman 6 bulan atau lebih. Pupuk yang digunakan adalah: 60 gram Urea, 100 gram ZA, 75 gram TSP, dan 75 gram KCl.
Cara Menanam Pepaya Yang Baik Dan Benar
- Pengairan
Selain pupuk, tanaman juga memerlukan pengairan yang cukup. Artinya, tanaman tidak boleh kekurangan air, tapi juga tidak boleh kelebihan yang membuat tanah di sekeliling tanaman tergenang. Karena itulah di sela-sela bedengan dibuatkan parit-parit.
4. Panen
Ketika berumur 9 – 12 bulan, tanaman Pepaya sudah dapat dipanen. Untuk membedakan antara buah Pepaya yang sudah masak dengan yang masih mentah, semua pasti sudah tahu, yakni berubahnya warna kulit buah menjadi kekuning-kuningan. Periode panen dari tanaman Pepaya biasanya dilakukan setiap 10 hari sekali. Setelah dipanen pepaya harus disimpan dengan hati-hati karena buah ini rentan rusak baik daging maupun kulitnya jika terkena benturan atau goresan. Simpan buah pepaya yang sudah dipanen dalam ruangan yang sejuk.

MANFA'ATKAN PEKARANGAN UNTUK TANAMAN CABAI

Tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: leudeuaarum, l. pentek (Gayo), situdu langit, lacina sipane (Simelungmz), lada limi (Nias), l. mutia (Melayu). Jawa: cabe rawit, c. cengek (SLCnda), lombok jempling, l. jemprit, l. rawit, l. gambir, l. setan, l. cempling (Jawa), cabhi letek, c. taena manok (Madc,rra). Nusa Tenggara: tabia krinyi (Bali), kurus(Alor). Sulawesi: kaluya kapal (bent.), mareta dodi (Mongond.), malita diti (Gorontalo), m. didi (Buol), lada masiwu (Baree), l. marica, l. capa, laso meyong (Mak.),1. meyong, ladang burica, l. marica (Bug.), rica halus, r. padi (Manado). Maluku: Abrisan kubur (Seram), karatupa batawe (Elpaputi), katupu walata (Waraka), araputa patawe (Atamano), kalapita batawi (Amahai), karatuba manesane (Nuaulu), karatupa. batawi (Sepcc), maricang kekupe (Weda), rica gufu (Ternate). Irian: metrek wakfoh (Sarmi), basen tanah (Barik). NAMA ASING La jiao (C), cayenne peper (B), piment de cayenne (P), piment enrage, guineapfeffer (J), pasites, sili (Tag.), cayenne, chilli (I). NAMA SIMPLISIA Capsici frutescentis Fructus (buah cabe rawit).
 Anda ingin menanam cabe rawit? Ya kali ini kami akan mengupas tentang Cara Menanam Cabe Rawit Yang Baik dan Benar. Cabe Rawit adalah salah satu tanaman yang sangat mudah di budidayakan karena dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah Indonesia dan Juga negara di Asia Tenggara. Meskipun mempunyai ukuran yang cukup mini, cabe rawit dikenal mempunyai tingkat kepedasan yang cukup tinggi, tingkat kepedasannya antara 50.000 – 100.000 pada skala Scoville.
Yang perlu diperhatikan saat menanam cabai rawit adalah pengolahan tanah, dapat dilakukan dengan membajak atau mencangkul sedalam kurang lebih antara 25 – 30 cm hingga tanah menjadi gembur . setelah itu biarkan 7 – 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari.
Setelah itu tahap pembuatan bedeng, buat bedeng dengan kriteria seperti berikut ini:
  • Lebar bedeng 100 – 120 cm
  • Tinggi bedeng 20 – 30 cm
  • Jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm . arah bedeng memanjang ke utara selatan.
Kemudian lakukan pemumupukan dengan menggunakan pumpuk kandang,  pupuk kandang yang baik mempunyai ciri sebagai berikut:
  • Tidak berbau
  • Tidak panas
  • Berwarna kehitam hitaman
  • Benar – benar sudah matang
Jarak tanaman cabai rawit, agar menghasilkan produksi yang maksimal adalah  sebagai berikut:
  • 50 x 100 cm
  • 60 x 70 cm
  • 50 x 90 cm
Cara pembuata jarak tanaman
 
  • Pasang tali pelurus  sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari tepi bedeng
  • Ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
  • Buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk besar
    1. Pupuk kandang = 1 kg / lubang
    2. Pupuk urea
    3. Pupuk TSP
    4. Pupuk KCI
Campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat.
Lanjut ke tahap selanjutnya yaitu tahap pesemaian, pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman atau calon tanaman yang baik.Caranya dengan membuat bedeng dengan ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut:
  • Lebar bedeng 1 – 1,2 m
  • Panjang bedeng 3 – 5 m
  • Tingi bedeng 15 – 20 cm
Kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar 300 – 500 benih. sebelum benih disemai atau ditabur , tempat pesemaian disiram merata. beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
  • Semai bebas atau ditabur merata
  • Semai dalam baris
  • Semai berkelompok
Segera tanam bibit tanaman cabai rawit yang sudah berumur 1 bulan. penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu, ciri – cirri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut :
  • Telah berumur satu bulan
  • Tidak terserang hama dan penyakit
  • Pertumbuhan tanaman seragam
Dan berikut ini adalah cara penanaman bibit cabe rawit
  • Siram bibit yang akan ditanam
  • Pilih bibit yangakan ditanam
  • Lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit
  • Padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah
Dan setalah itu lakukan pemeliharaan tanaman cabai rawit.
  • Penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah .
  • RumpuT liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit
  • Pemupukan, Jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah
    1. UREA = 200 kg
    2. TSP = 200 kg
    3. KCI = 150 kg
  • Hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai berikut :
    • Tungau marah
    • Kutu daun berwarna kuning
    • Kutu gurem atau thrips
  • Tanda – tanda tanaman terserang
    1. Tanaman berwarna seperti perak
    2. Tanaman tampak pucat
    3. Daun menjadi layu
  • Pengendalian
    1. Cabut tanaman yang terserang berat
    2. Kumpulkan bagian tanaman yang terserang , lalu dibakar

Tuesday, January 21, 2014

MEMANFA'ATKAN PEKARANGAN RUMAH

Salah satu peluang yang bisa kita manfa'atkan untuk memperolrh hasil adalah pekarangan rumah, ada pun pemanfa'atannya macam-macam ada yang membuat kios, ada yang buka bengkel bahkan ada yang bekerja sama dengan pedagang yang buat toko kita dengan modal mereka ( Contoh: Indomart,Alfamart dan lainnya). untuk kali ini coba saya ulas untuk kita manfa'atkan atau olah sendiri.
A. Pendahuluan
 Dalam sejarah usaha pertanian, lahan pekarangan merupakan tempat kegiatan usaha tani yang mempunyai peranan besar terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga. Pekarangan pada dasarnya adalah sebidang tanah yang terletak disekitar rumah dan biasanya dikelilingi pagar atau pembatas.
Lahan pekarangan dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, misalnya sebagai warung hidup dan apotik hidup, menambah pendapatan keluarga, menyediakan bahan-bahan bangunan, dan memberikan keindahan dilingkungan tempat tinggal. Penataan bentuk dan pola pekarangan berbeda-beda, tergantung banyak faktor. Misalnya faktor luas tanah, ketinggian tempat dari permukaan laut (elevasi), keadaan iklim, jenis tanaman, dan jauh dekatnya dari kota.
Secara garis besar, pemanfaatan lahan pekarangan menurut lokasinya dikelompokkan menjadi tiga kategori :
1 Didaerah pedalaman, pekarangan pada umumnya dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan gizi, obat-obatan, dan rempah-rempah, serta untuk pelestarian lingkungan.
2 Didaerah pedesaan yang dekat dengan pusat konsumsi, pekarangan dimanfaatkan sebagai penghasil buah-buahan, sumber penghasilan, dan pelestaran lingkungan.
3 Didaerah perkotaan, pekarangan dimanfaatkan sebagai sumber pangan untuk perbaikan gizi, memberikan kenyamanan dan keindahan, serta melestarikan lingkungan.
Lahan pekarangan dapat dijadikan asset berharga bagi pengembangan usaha tani skala rumah tangga. Oleh karena itu pemanfaatan lahan pekarangan dapat dijadikan basis usaha pertanian tanaman sayuran dalam rangka memberdayakan sumberdaya keluarga serta meningkatkan ketahanan pangan dan kecukupan gizi.
B. Wilayah Lingkungan
Indonesia memiliki kondisi agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang dapat menghasilkan komoditas sayuran. Lahan pertanian yang dapat digunakan untuk mengembangkan tanaman sayuran meliputi 16,54 juta hektar. Lahan tersebut berupa lahan kering yang terdiri atas 8,54 juta hektar tegalan (kebun), 3,2 juta hektar ladang (huma) dan 4,8 juta hektar lahan pekarangan.
Dalam hubungannya dengan kedaan lingkungan maka dikenal sayuran dataran rendah seperti kangkung, terung, mentimun, bawang merah, dan kacang panjang, sedangkan sayuran dataran tinggi seperti kubis bawang putih, wortel, kentang, dan buncis. Tetapi hampir semua sayuran dataran rendah dapat juga dijumpai pada ketinggian tempat yang lebih tinggi, demikian pula sayur-sayuran dataran tinggi juga dapat dijumpai pada ketinggian tempat yang lebih rendah.
Berdasarkan ketinggian tempatnya (Rahmat Sutarya dan Gerard J.H.Grubben, 1995) maka wilayah lingkungan dapat dibagi menjadi :
Dataran Rendah (dari pantai sampai ketinggian 450 m dpl) :
Suhu maksimum berada antara 27°-30ºC, dan suhu malam berada antara 22 - 25ºC. Intensitas penyinaran tinggi (lamanya penyinaran). Jenis tanah sampai 200 m sebagian besar andosol dan grumasol.
Dataran tinggi (diatas 450 m dpl) :
Dari ketinggian tersebut suhu rata-rata akan berkurang 1ºC pada setiap kenaikan tempat 160 m. Pada ketinggian 1200 m, suhu siang rata-rata 24ºC dan suhu malam 15ºC. Intensitas penyinaran lebih rendah, yang terutama selama cuaca berawan pada musim hujan. Kelembaban udara relative tinggi. Jenis tanah sebagian besar termasuk andosol dan grumasol.
Dataran Medium. Ketinggian pertengahan yang berada antara dataran tinggi dan dataran rendah
Dengan demikian wilayah lingkungan terbagi menjadi :
I. Dataran Rendah berada antara 0 – 200 m
II. Dataran Medium berada antara 200 – 700 m
III. Dataran tinggi > 700 m
Saat ini dengan adanya kemajuaan rekayasa teknologi, telah ditemukan jenis-jenis tamanan sayuran yang dapat tumbuh baik didataran tinggi maupun didataran rendah. Beberapa jenis tamanan sayuran dataran tinggi yang mampu dikembangkan didataran medium dan dataran rendah adalah tanaman kubis, tomat, kentang, bawang putih, petsai, dan lain-lain. Sebaliknya, tanaman sayuran dataran rendah yang dapat dikembangkan didataran tinggi dan medium antara lain bawang merah, cabai, terung, dan mentimun. Dengan demikian, dilihat dari segi produktifitas dan kwalitasnya, tanaman sayuran dataran tinggi lebih baik dibandingkan dengan tanaman sayuran dataran rendah (H.Rahmat Rukmana, 2005).
Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pengembagan tanaman sayuran dilahan pekarangan adalah pemilihan varietas tanaman sayuran yang sesuai dengan kondisi agroekologi yang dimiliki. Selain faktor iklim, keadaan tanah juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman sayuran. Tanah yang ideal adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organic, memiliki aerasi dan drainase yang baik, bukan merupakan habitat hama dan penyakit, serta memiliki kisaran pH antara 5,0 – 6,5.
C. Intensifikasi Pekarangan sebagai Warung Hidup
Salah satu usaha untuk mengatasi berbagai masalah kekurangan gizi adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan. Pekarangan sangat potensial untuk dijadikan lahan usaha tani sayuran sebagai “warung hidup”. Disebut warung hidup karena hasil sayuran dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sayuran sehari-hari tanpa harus membeli dipasar. Warung hidup dipekarangan memiliki berbagai fungsi antara lain sebagai berikut.
a. Sumber vitamin
Vitamin adalah zat makanan yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Walaupun tidak terlau besar, kebutuhan vitamin sangat penting artinya bagi tubuh manusia antara lain sebagai :
- Vitamin A berperan dalam pertumbuhan fisik dan penglihatan
- Vitamin B berperan dalam pertumbuhan fisik, menambah nafsu makan, penyempurnaan pencernaan, memelihara kesehatan jaringan tubuh dan membantu proses pembentukan sel-sel darah merah.
- Vitamin C berperan untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta berperan dalam pembentukan sel-sel darah dan jaringan tubuh.
- Vitamin D berperan dalam pembentukan tulang dan gigi.
- Vitamin E berperan dalam hal kesanggupan untuk menghasilkan keturunan.
- Vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah.
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Sering terjadi didalam masyarakat kita adalah kekurangan vitamin A dan C. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan buta senja dan xerophtholmia. Akibat yang sangat serius adalah kebutaan dan tidak dapat disembuhkan lagi. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gusi berdarah. Jika kekurangan vitamin C pada masa kanak-kanak, pertumbuhan gigi geligi akan terganggu. Pada tingkat yang ringan memberikan gejala pada jaringan gusi, bisa dijumpai pada anak-anak pra sekolah.
Kebutuhan akan vitamin A dan C dapat dipenuhi dari sayur-sayuran. Beberapa jenis sayaur-sayuran yang kaya akan vitamin A ( 5.000 – 18.000 SI) adalah bayam, sawi, kankung, kacang panjang, kecipir, katuk, dan kemangi. Sementara beberapa jenis sayuran yang banyak mengandung vitamin C (50 – 275 mg) adalah katuk, lobak, bayam, petsai, oyong, dan cabai hijau besar
 b. Sumber Mineral
Mineral menempati sekitar 4 % dari total berat tubuh manusia. Berdasarkan macamnya, unsur mineral yang dibutuhkan oleh manusia adalah unsur K, Na, Ca, Mg, P, S dan Cl sbagai mineral makro, serta unsure Fe, Cu, Co, Se, Zn, Cr dan Mo sebagai mineral mikro.
Mineral yang berkaitan erat dengan sayuran serta apabila tidak terpenuhi akan menimbulkan masalah kesehatan adalah zat besi (Fe). Kekurangan Fe menimbulkan animea gizi yang dapat mengakibatkan produktifitas dan daya konsentrasi berkurang. Sayuran yang mengandung vitamin C berperan meningkatkan absorpsi Fe dalam usus. Jenis sayuran yang banyak mengandung zat besi antara lain bayam, kacang panjang, kecipir, lobak, kangkung, katuk, kemangi, petsai, sawi, cabai, dan wortel.
c. Sumber Penganekaragaman (Diversivikasi) Makanan
Teori Blum mengatakan bahwa faktor perilaku sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan derajat kesehatan. Salah satu unsur yang penting dalam 4 sehat 5 sempurna adalah sayuran. Penganekaragaman (diversifikasi) makanan pada dasarnya menekankan pada konsumsi makanan yang bervariasi. Membiasakan berfikir dan bertindak dalam memilih bahan makanan atas dasar pedoman 4 sehat 5 sempurna, termasuk didalamnya sayuran penting dilakukan. Oleh karena itu penanaman pekarangan dengan aneka jenis sayuran akan merupakan sumber penganekaragaman makanan.
d. Sarana Kesehatan
Produk sayuran kaya akan zat gizi yang dibutuhkan untuk perbaikan gizi keluarga dan sarana kesehatan masyarakat. Kampanye dengan moto “kembali ke alam” mengisyaratkan pentingnya menggunakan makanan alami, termasuk sayuran.
Usaha intensifikasi pekarangan secara kontinu dengan budidaya sayuran merupakan penunjang utama tingkat konsumsi sayuran, perbaikan kualtas hidup, dan peningkatan pendapatan.
D. Penggunaan dan Desain Pekarangan
a. Penggunaan Pekarangan
Tempat tinggal dan lingkungan alam yang sehat, aman dan nyaman merupakan faktor penting yang mempengaruhi mutu kehidupan manusia, sama dengan halnya pangan.. Dari segi psikologis, perasaan nyaman, tentram,dan relaks sebagian besar diperoleh dari alam, misalnya melalui tanaman baik yang ditanam dikebun maupun didalam pot. Warna hijau dan, warna bunga serta aromanya akan memberikan suasana tenang dan nyaman, menimbulkan keceriaan dan mempengaruhi kerja otak dan pikiran. Dari segi kesehatan fisik, tanaman dapat dijadikan obat-obatan bila tubuh mengalami gangguan kesehatan, menjadi penangkal debu maupun pelindung dari sinar matahari secara langsung.
Selain sumber ketenangan, tanaman terutama yang ditanam diluar rumah, dapat digunakan sebagai sumber pangan, baik sayur-sayuran, buah-buahan, umbi, maupun bumbu, rempah-rempah atau tanaman obat. Cara pemeliharaan sebaiknya menggunakan cara-cara organic dan alami, seperti kompos, serta penggunaan perlindungan hama yang alami. Dengan demikian, hasil panen akan betul-betul sehat dan layak untuk dimakan, beraroma, dan seringkali lebih murah dari pada membeli diwarung atau pasar. Keunggulan lain dari hasil panen organic selain sehat adalah rasa, tekstur, dan awet.
Kelemahan utama dari bahan pangan organic adalah penampilanya yang kadang-kadang kurang menarik. Misalnya diatas daun dan buah sering terlihat bekas lubang dan gigitan serangga, siput dan binatang lain. Sayuran oganik pada umumnya terlihat tidak mulus, berlubang-lubang, dan warna hijau kurang cerah. Hal ini terjadi karena pemberantasan hama dilakukan secara manual atau dengan memakai pestisida alami sehingga hasilnya tidak optimal.
b. Membuat dan Mendesain Pekarangan
Letak dan isi pekarangan sebaiknya direncanakan sebelum dibuat. Pemilihan tempat berkaitan terutama dengan tinggi rendahnya intensitas cahaya matahari dan dengan bayangan yang diterima tanaman nantinya. Tanaman sayur daun seperti bayam, caisim, kangkung, dan seledri memerlukan cahaya matahari dengan intensitas sedang. Faktor lain adalah curah hujan, kontur tanah, dan sifat tanah apakah termasuk tanah liat, gembur atau berpasir. Tanah dikatakan subur bila memiliki kandungan humus yang tinggi, misalnya dengan menvampurkan tanah dengan campuran kompos. Tanah yang cocok untuk berkebun adalah yang berstruktur remah, yakni yang gumpalan kecil dan memiliki por-pori hingga mampu membentuk sirkulasi udara dan resapan air dengan baik.
Dalam tata ruang dikenal adanya factor-faktor keseimbangan(balance), keselarasan (harmoni), kesinambungan (continuitas) dan Kesatuan (unity). Mendesain pekarangan untuk menanam sayuran perlu memperhatikan kaidah-kaidah pertamanan. Misalnya pembuatan bedengan-bedengan yang biasanya berbentuk lurus dan memberi kesan kaku, diubah menjadi berbelok-belok sehingga memberi kesan luwes. Selain itu jenis tanaman sayuran yang berbeda-beda ditata dengan memperhatikan tinggi rendahnya tanaman, kasar dan halusnya tekstur daun, serta komposisi warna daun, buah, maupun bunganya.
Penataan tanaman dipekarangan dapat pula berupa tanaman sayuran dalam pot atau wadah lain yang mudah dipindah-pindahkan, sesuai dengan keinginan dan keserasian lingkungan. Diperkotaan dapat diterapkan teknik budidaya tanaman sayuran secara verikultur, baik pot sayuran yang ditata diatas rak-rak maupun digantung pada bangunan.
Budidaya tanaman sayuran dipekarangan harus dipadukan dengan ekositim pekarangan itu sendiiri. Sebagai contoh, desain pekarangan yang ditunjukkan dalam gambar 10 dan 11. Masing-masing adalah contoh desain pekarangan didataran redah yang beriklim basah.
 E. Penutup
a. Kesimpulan
Lahan pekarangan dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan seperti warung hidup dan apotik hidup, menambah pendapatan keluarga, menyediakan bahan-bahan bangunan dan memberikan keindahan dilingkugan tempat tinggal. Penataan bentuk dan pola pekarangan tergantung bannyak factor seperti luas tanah, ketinggian tempat dari permukaan laut, keadaan iklim, jenis tanaman, dan jauh dekatnya dari kota.
Lahan pekarangan dapat juga dijadikan asset berharga bagi pengembangan usaha tani skala rumah tangga. Oleh karena itu dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan dapat dijadikan basis usaha pertanian tanaman sayuran dalam rangka memberdayakan sumberdaya keluarga serta meningkatkan ketahanan pangan dan kecukupan gizi.
b. Tindak Lanjut
Setelah mengikuti materi ini diharapkan peserta diwilayahnya masing-masing dapat melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada petani dan masyarakat dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan mereka menjadi lebih berguna.
(Ditulis Oleh : Ir. Ernofia, Penyuluh Pertanian Madya pada Bakorluh Provinsi Jambi / Disampaikan pada “Test Uji Kompetensi Sertifikasi Penyuluh Pertanian “/diupload oleh admin_jambi)
 DAFTAR PUSTAKA
Rahmad Rukmana. H. 2005. Bertanam Sayuran di Pekarangan. Kanisius. Yogyakarta.
Rahmad Sutarya dan Gerard Grubben. 1995. Pedoman bertanam sayuran Dataran Rendah. Gajah Mada University Press. Yogyakarta
Petra Widmer. 2006. Pangan Papan dan Kebun Berguna. Petunjuk untuk hidup sehat dan meningkatkan mutu kehidupan dan lingkungan hidup. Kanisius. Yogyakarta.
Eti Purwati dan Khairunisa. 2008. Budidaya Tomat Dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Monday, January 20, 2014

BUDIDAYA PISANG MAS

SYARAT TUMBUH
Tanaman pisang dapat tumbuh di daerah tropis, baik dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian tidak lebih dari 1.600 m di atas permukaan laut (dpl). Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 27°C, dan suhu maksimumnya 38°C, dengan keasaman tanah (pH) 4,5-7,5. Curah hujan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman pisang berkisar antara 2000-2500 mm/tahun atau paling baik 100 mm/bulan. Apabila suatu daerah mempunyai bulan kering berturut-turut melebihi 3 bulan, maka tanaman pisang memerlukan tambahan pengairan agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Iklim Yang cocok untuk tanaman pisang
a. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
b. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
c. Curah hujan optimal adalah 1.520 - 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering.
Media Tanam
a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
Ketinggian Tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl

TEKNOLOGI BUDIDAYA
Pembibitan
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usahatani pisang adalah tersedianya bibit yang berkualitas, yaitu bibit yang bebas hama dan penyakit, serta sehat. Selain itu, jumlahnya harus cukup dan jenis pisangnya sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk menyediakan bibit pisang, dapat memanfaatkan rumpun pisang yang sehat. Bibit bisa diperoleh dari tunas, anakan, bonggol, dan bit yang diperbanyak secara tradisional maupun kultur jaringan. Teknologi pembibitan dengan kultur jaringan memerlukan biaya investasi awal yang besar, sehingga pembibitan secara sederhana dipandang masih layak untuk diterapkan.
Ada tiga macam cara perbanyakan bibit pisang secara sederhana, yaitu :
1. Perbanyakan dengan anakan
a. Bibit ini berasal dari pemisahan anakan untuk langsung ditanam di kebun. Bahan yang paling baik digunakan adalah anakan pedang (tinggi 41-100 cm), daunnya berbentuk seperti pedang dengan ujung runcing. Anakan rebung (24-40 cm) kurang baik jika ditanam langsung, karena bonggolnya masih lunak dan belum berdaun, sehingga mudah mengalami kekeringan. Sedangkan anakan dewasa (tinggi > 100 cm) terlalu berat dalam pengangkutan dan kurang tahan terhadap cekaman lingkungan, karena telah memiliki daun sempurna.
b. Bibit anakan setelah dipisahkan harus langsung ditanam. Jika terlambat akan meningkatkan serangan hama penggerek dan kematian di kebun. Apabila pada saat tanam kekurangan air dalam waktu yang cukup lama, bibit akan layu dan mati bagian batangnya, tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai pertumbuhannya kembali, membentuk bonggol baru di atas bonggol yang lama.
c. Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam, anakan dipotong 5 cm di atas leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm di bawah permukaan tanah.

2. Perbanyakan dari bit anakan/mini bit
Bahan yang digunakan adalah anakan pisang yang berdiameter 7-12 cm atau tingginya 40-150 cm (anakan pedang sampai anakan dewasa). Cara membuatnya adalah sebagai berikut :
a. Pemisahan anakan dari rumpun dilakukan dengan hati-hati menggunakan linggis, sehingga kondisi bonggol masih utuh.
b. Bonggol dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel, kemudian dipotong 1 cm di atas leher bonggol. Titik tumbuh di pusat bonggol dikorek dengan lebar dan dalam ± 3 cm menggunakan pisau yang runcing dan bersih.
c. Rendam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/liter air selama 15 menit, kemudian ditiriskan. Untuk menghindari serangan hama pada saat perendaman, dapat juga disertai pemberian insektisida sesuai dosis yang dianjurkan.
d. Untuk merangsang munculnya tunas, bonggol disemai dalam bedengan, disusun secara berjajar dengan bagian titik tumbuh tetap mengarah ke atas. Masing-masing bonggol diberi jarak 5 cm, kemudian ditimbun dengan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang setebal ± 5 cm. Penimbunan dilakukan selama 3-5 minggu atau sampai tumbuh tunasnya. Selama penimbunan, perlu dijaga kelembabannya dengan penyiraman setiap hari, terutama bila tidak ada hujan.
e. Bila tunas telah tumbuh dan telah mempunyai 1-2 lembar daun, bonggol diangkat dari timbunan, kemudian dibelah searah membujur dari permukaan atas bonggol sampai dasar sebanyak tunas yang tumbuh. Bila bonggol terlalu besar dapat dikurangi dengan menipiskan potongan di kiri dan kanan tunas.
f. Tunas hasil belahan (bit) disemai di polybag ukuran 20 cm x 30 cm, yang berisi media tanam campuran tanah dan pupuk kandang (1:1), kemudian diletakkan di tempat teduh/naungan.
g. Setelah berumur 1 bulan, bibit dipindahkan ke tempat terbuka, dan siap ditanam di lapang setelah bibit berumur 2 bulan.
h. Perawatan yang utama adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dilakukan 2 minggu sekali dengan menggunakan Urea 2 gr/liter air dengan cara dikocor.

3. Bonggol dari tanaman yang sudah dipanen
a. Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak. Kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel.
b. Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 cm x 10 cm menurut jumlah mata tunas. Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/liter air selama 15 menit, kemudian ditiriskan.
c. Bit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang 1:1. Setelah ditanam, benih diletakkan di tempat teduh/naungan selama 1 bulan, dan pada bulan kedua diletakkan di tempat terbuka.
d. Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk Urea dengan konsentrasi 2 gr/liter air setiap 2 minggu.
e. Bibit ditanam di kebun pada umur 3-4 bulan setelah semai.

Persiapan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman, kemudian siapkan lubang tanam ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm, sekitar 2 minggu hingga 1 bulan sebelum tanam. Tanah lapisan atas dipisah dengan tanah lapisan bawah. Penutupan lubang tanam dilakukan dengan memasukkan tanah lapisan bawah terlebih dahulu.

Waktu Tanam
Menanam pisang sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, agar terhindar dari kekeringan pada awal pertumbuhan dan buah sudah siap dipanen pada saat masuk musim kemarau.
Idealnya, untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang dilakukan 2 tahap (setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama menggunakan jarak tanam yang lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan diantara jarak tanam yang telah ditanam. Hal ini bertujuan untuk dapat mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke-5, 9, 13, dan 17 yang memungkinkan masih adanya panen karena penanaman yang tidak serempak.
Menanam pisang sebaiknya pada awal musim hujan agar terhindar dari kekeringan pada awal pertumbuhan dan masuk musim kemarau buah sudah siap dipanen. Idealnya untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang dilakukan 2 tahap (setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama menggunakan jarak tanam lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan diantara jarak tanam yang telah ditanam. Hal ini bertujuan untuk mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke 5, 9, 13, 17 yang memungkinkan masih adanya panen karena penanaman yang tidak serempak.

Penanaman
Bila hujan telah turun dengan teratur, lakukan penanaman. Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari agar bibit mendapatkan udara yang sejuk dan tidak langsung mendapatkan cahaya matahari. Lubang tanam yang telah ditimbun, digali seluas gumpalan tanah yang menutup media bibit pisang. Buka polybag bagian bawah, setelah itu bagian samping secara hati-hati. Letakkan bibit pisang secara tegak lurus. Tutup lubang tanam dengan tanah galian dan tekan sedikit disamping tanah bekas polybag, selanjutnya siram bibit secukupnya.
Jarak tanam sesuai dengan jenis pisang. Untuk jenis pisang Bas dan Barangan, jarak tanam yang digunakan adalah 2 m x 2 m. Untuk jenis pisang Ambon, Cavendish, Raja Sereh, dan Raja Nangka jarak tanam yang digunakan adalah 3 m x 3 m. Jenis pisang Kepok dan Tanduk menggunakan jarak tanam 3 m x 3 m atau 3 m x 3,5 m. Pemberian pupuk kandang pada lubang tanam dilakukan 1-2 minggu sebelum tanam.

Pemupukan
Sebelum penanaman, lubang tanam diberi pupuk kandang sebanyak 10 kg/lubang, dan dibiarkan selama 1-2 minggu. Pupuk kimia yang diberikan meliputi 350 kg Urea, 150 kg SP36, dan 150 kg KCl per hektar per tahun, atau 0,233kg Urea, 0,10 kg SP36, dan 0,10 kg KCl per tanaman. Untuk tanaman yang baru ditanam, pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu ¼ bagian saat tanam dan sisanya dibagi 2, yaitu pada umur 3 bulan dan 6 bulan. Pupuk diletakkan pada alur dangkal berjarak 60-70 cm dari tanaman, dan ditutup tanah. Sedangkan untuk tanaman berumur 1 tahun atau lebih, pupuk diberikan 2 kali, yaitu pada awal musim hujan dan menjelang akhir musim hujan.

Pemberian Agensia Hayati Antagonis
Untuk pencegahan terhadap serangan penyakit layu, terutama yang disebabkan oleh jamur Fusarium, tanaman pisang dapat diberi agensia hayati, seperti Trichoderma sp dan Gliocladium sp. Cara pengembangannya yaitu 250 g agensia hayati (misal : Gliokompos) dicampur dengan 25 kg pupuk kandang mentah, diaduk hingga merata. Dibiarkan selama 10-15 hari di udara terbuka, dan tiap hari diaduk agar udara dapat masuk ke bagian dalam tumpukan pupuk kandang. Untuk pengembangan selanjutnya, campuran yang telah dibuat dapat dicampur lagi dengan pupuk kandang sebanyak 500 kg dan dibiarkan selama 2 minggu hingga 1 bulan di tempat teduh dalam keadaan lembab.
Pemberian di lapangan disesuaikan dengan dosis pupuk kandang, yaitu 10 kg/lubang tanam dicampur dengan tanah bekas galian lubang. Pemberian selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 3 dan 6 bulan, dengan cara menaburkannya di sekitar tanaman, dengan dosis 0,5 kg/tanaman.

Pemangkasan
Pemangkasan daun yang kering bertujuan untuk pencegahan penularan penyakit, mencegah daun-daun yang tua menutupi anakan, dan melindungi buah dari goresan daun. Pada saat pembungaan, setidaknya ada 6-8 daun sehat agar perkembangan buah menjadi maksimal. Setelah pemangkasan bunga jantan, sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan daun lagi. Daun bekas pemangkasan dari tanaman sakit dikumpulkan dan dibakar. Selanjutnya alat pemangkas disterilkan dengan desinfektan, misalnya menggunakan Bayclean atau alkohol.

Penyiangan
Pengendalian gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat tanaman berumur 1 sampai 5 bulan. Setelah berumur 5 bulan, pengendalian dapat dikurangi karena kanopi tanaman dapat menekan pertumbuhan gulma. Pada saat tersebut, pengendalian gulma dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida. Penyiangan dilakukan dengan selang waktu 2-3 bulan.
Pada daerah yang pernah terserang penyakit layu, penyiangan dianjurkan menggunakan herbisida dan tidak dianjurkan menggunakan cangkul atau kored, untuk mencegah penularan penyakit karena kontak dengan alat.

Penjarangan Anakan
Penjarangan anakan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah anakan, menjaga jarak tanam, dan menjaga agar produksi tidak menurun. Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan), dan 1 anakan muda (umur 3 bulan), dilakukan rutin setiap 6-8 minggu. Anakan yang dipilih atau disisakan adalah anakan yang terletak pada tempat yang terbuka dan yang terletak diseberangnya.

Perawatan Tandan
Perawatan tandan dilakukan dengan membersihkan daun di sekitar tandan, terutama daun yang sudah kering. Selain itu, membuang buah pisang yang tidak sempurna, yang biasanya pada 1-2 sisir terakhir, dan diikuti dengan pemotongan bunga jantan, agar buah yang berada di atasnya dapat tumbuh dengan baik. Buah juga perlu dibungkus/dikerodong dengan kantong plastik warna biru ukuran 1 m x 45 cm. Hal ini dilakukan untuk melindungi buah dari kerusakan oleh serangga atau karena gesekan daun. Setelah dibungkus, tandan yang mempunyai masa pembuahan yang sama dapat diberi tanda (misalnya dengan tali rafia warna yang sama). Hal ini untuk menentukan waktu panen yang tepat, sehingga umur dan ukuran buah dapat seragam.
HAMA DAN PENYAKIT PISANG
Beberapa penyakit utama yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman pisang, diantaranya adalah penyakit layu (layu fusarium dan layu bakteri), bercak daun (Black dan Yellow Sigatoka, penyakit yang disebabkan virus terutama virus kerdil pisang (Banana Bunchy Top Virus/BBTV). Sedangkan hama yang banyak ditemukan adalah ulat penggulung daun (Erionata thrax L.), Penggerek bonggol (Cosmopolites sordidus Germar), Penggerek batang (Odoiporus longicolis (Oliv), thrips (Chaetanaphotrips signipennis) dan burik pada buah (Nacolea octasema).

Harga pisang secara umum terus mengalami kenaikan. Demikian juga harga pisang mas terutama harga pisang mas kirana. Harga jenis pisang yang satu ini terus mengalami kenaikan yang signifikan tiap tahunnya. Kenaikan harga ini kayaknya memang tidak terlepas dari semakin tingginya permintaan akan pisang mas ini.
Ditingkat eceran supermarket harga pisang mas kirana bisa mencapai Rp.17.000,- per kilo. Hal ini tidak mengherankan karena tidak sedikit orang yang memburu pisan mas ini untuk tujuan pengobatan penyakit tertentu. Diketahui bahwa pisang mas kirana tinggi akan manfaat dan khasiat. Untuk ulasan akan khasiat dan manfaat pisang mas kirana silahkan Anda klik lik di bawah ini.
Dengan berbagai manfaat di atas itulah kenapa saat ini pisang mas kirana banyak diburu orang yang akhirnya berimbas pada semakin mahalnya harga pisang mas kirana ini.
Tingginya permintaan akan pisang mas ini, tentu ini sebagai salah satu peluang bisnis bagi kita. Kita bisa menjadi salah satu pemain atau penjual pisang mas kirana di kota kita. Apalagi harga dari pisang mas ini terus menggiurkan. Menggiurkan bagi pedagang untuk ikut ambil bagian di dalamnya sebagai penjual dan juga sangat menggiurkan bagi para pentani pisang. Petani pisang bisa meraup keuntungan yang sangat menjanjikan dari budidaya pisang mas kirana ini.
Pada artikel yang lain kita insya Allah juga akan mencoba membahas dan mengulas analisa usaha dari budidaya pisang mas kirana. Dari analisa usaha tersebut para petani atau calon pentani pisang bisa mendapat gambaran akan peluang bisnis dan peluang keuntungan dari budidaya pisang mas ini.
Namun bagi Anda yang berminat untuk ikut berbisnis Pisang Mas Kirana, kami siap bekerja sama dengan Anda untuk pengadaan buah Pisang Mas Kirana. Dapatkan penawaran harga spesial dari kami.

MANFA'AT PISANG MAS
  1. Sebagai sumber energi yang baik
    Pisang mas mengandung kalori yang mudah diserap oleh tubuh. Bangsa Lemuria sebagai nenek moyang bangsa Andonesia sejak ribuan tahun yang lalu telah terbiasa dengan konsumsi pisang, seperti pisang kepok, pisang ambon, dan tidak ketinggalan juga pisang mas.
  2. Menjaga kesetabilan tekanan darah
    Manfaaat pisang mas ini mamang tidak terlepas dari tingginya kandungan kalium yang ada pada pisang mas. Kalium alami yang terkandung pada pisang mas sudah terbukti untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Sebuah pisang rata-rata mengandung hingga 500 miligram kalium dan sekitar 1 miligram natrium. karena kalium memiliki efek menurunkan tekanan darah sementara natrium memiliki efek penguatan, sehingga baik untuk dikonsumsi setiap hari.
  3. Mengurangi resiko terserang stroke
    Manfaat pisang mas kirana untuk mengurangi resiko stroke juga tidak terlepas dari tingginya kandungan kalium pada pisang mas. Beberapa penelitian melaporkan bahwa mengkonsumsi 3 buah pisang terutama pisang mas sehari akan menurunkan resiko terserang stroke sebesar 21 %. Kalium yang terkandung pada pisang terutama pisang mas berfungsi untuk mengurangi tekanan darah tinggi, sehingga dengan demikian akan mengurangi penyebab utama penyakit stroke.
  4. Memperbaiki kesehatan mata
    Kandungan pisang mas akan vitamin A kurang lebih 79 - 100 UI per 100 grm pisang. Dengan Kandungan vitamin A yang cukup tinggi ini menjadikan pisang mas terutama pisang mas kirana sangat bagus untuk menjaga kesehatan mata.
  5. Mencegah Osteoporosis
    Mengkonsumsi 6 buah pisang mas per hari akan sangat membantu dalam upaya mencegah terjadinya osteoporosis. Kandungan kalsium 7mg/100 grm pisang dan Fosfor 25 mg/100 grm pisang mas akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam memenuhi kebutuhan tubuh terhadap kedua meneral tersebut. Kalsium dan Fosfor termasuk penyusun utama bagi  tulang.
  6. Menyehatkan Organ Ginjal
    Mamfaat pisang mas untuk ginjal juga sangat bagus. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur terutama pisang (pisang mas kirana) dapat sebagai pelindung ginjal. 
  7. Mencegah Dan Mengurangi Depresi
    Buah pisang terutama pisang mas mengandung trytophan yang cukup tinggi. Senyawa ini merupakan jenis protein yang nantinya akan diubah oleh tubuh menjadi serotonin yang membantu tubuh untuk rileks, memperbaiki mood dan menaikkan perasaan bahagia serta mengurangi tingkat stress.
  8. Mengobati Penyakit Anemia
    Penyakit anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kadar hemoglobin dalam darah. Pisang mas dengan kandungan zat besi yang cukup tinggi sangat baik untuk mengatasi dan mencegah penyakit anemia. Ini termasuk manfaat pisang mas yang sangat penting. Bagi para ibu yang sedang hamil sangat dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi pisang mas dan juga pisang lainnya.
  9. Mengurangi dan Mengobati Sembelit
    Pisang mas kirana kaya akan kandungan seratnya. Serat sangat besar manfaatnya dalam menormalkan sistem pencernaan sehingga sembelit pun akan menjauh dari kita.
  10. Bagus untuk penderita tukak lambung
    Pisang mas befungsi  untuk menetralkan zat asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi bagian dalam perut.

Berita terkait :

Sukses yang diraih Kelompok Tani Raja Mas Desa Kandang Tepus tak lepas dari keberadaan Pisang Mas Kirana, salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Lumajang.
Lewat surat keputusan No 516/KPTS/SR/.120/12/2005, Menteri Pertanian menyatakan Pisang Mas Kirana sebagai varietas unggulan.
Pengakuan itu lantas ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten Lumajang, dengan Keputusan Bupati No.188.45/408/427.12/2006 tentang varietas Pisang Mas Kirana sebagai produk unggulan Kabupaten Lumajang.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang Paiman mengatakan, faktor daya tarik Pisang Mas Kirana terletak pada penampilan yang menarik, rasanya yang manis, bentuknya yang pas untuk buah segar, dan kandungan gizi yang cukup banyak.
Dalam setiap buah pisang matang terkandung 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C sebanyak 3 mg, dan air 72 gram.
Dengan keunggulan yang dimiliki tersebut, ditambah Pisang Mas Kirana telah mendapatkan sertifikat Prima-3 Produk Buah Segar 2009 yang aman dikonsumsi dan sertifikat Global Good Agriculture Praktice (GAP) dari Control Union Certification dari Belanda, kualitas Pisang Mas Kirana semakin diakui oleh konsumen, baik dari dalam negeri maupun internasional, seperti Malaysia, Singapura, dan Eropa.
Di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Bali, dan Jogjakarta, pisang ini bahkan telah menjadi salah satu pisang kelas premium yang wajib di konsumsi oleh kalangan menengah ke atas.
Untuk mendapatkannya, cukup datang ke supermarket besar. Selain itu, Pisang Mas Kirana juga sudah menjadi sajian wajib di Istana Negara di Jakarta.
"Keunggulan lain, Pisang Mas Kirana hanya dapat tumbuh dan berbuah dengan baik di lereng Gunung Semeru,” tegas Paiman.
Saat ini, budidaya Pisang Mas Kirana dikembangkan di tiga kecamatan yang ada di lereng Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan air laut (mdpl). Yakni,  Kecamatan Senduro, Pasrujambe, dan Kecamatan Gucialit.
Luas lahannya mencapai 1.452.03 hektar atau lebih dari 95 persen dari total lahan pengembangan Pisang Mas Kirana di Lumajang.
Dari jumlah itu, lahan di Kecamatan Senduro 658,94 hektar dengan produksi 144.966 kuintal setiap tahun. Kecamatan Pasrujambe 524,15 hektar dengan produksi 115.438 kuintal, dan Kecamatan Gucialit dengan lahan 268,94 hektar dengan produksi 58.470 kuintal setiap tahun.
“Kedepan, kami akan mengembangkan area tanam Pisang Mas Kirana ke wilayah kecamatan lain, seperti Tempursari, Pronojiwo, dan Klakah,” kata Paiman.


Diantara Manfaat Dari Pisang Mas Kirana atau Khasiat Pisang Mas Kirana adalah:
  1. Sebagai sumber energi yang sangat baik
  2. Menjaga kestabilan tekanan darah
  3. Mengurangi resiko terserang stroke
  4. Memperbaiki kesehatan mata
  5. Mencegah dan mengatasi osteoporosis
  6. Menyehatkan organ ginjal
  7. Mencegah dan mengurangi depresi
  8. Mencegah dan mengobati penyakit anemia
  9. Mengurangi dan mengobati sembeli
  10. Bagus untuk penderita tukak lambung
  11. Mengurangi resiko kanker usus
- See more at: http://www.serojamedia.com/2013/10/khasiat-manfaat-pisang-mas-kirana.html#sthash.i26qkpr7.dpuf
Diantara Manfaat Dari Pisang Mas Kirana atau Khasiat Pisang Mas Kirana adalah:
  1. Sebagai sumber energi yang sangat baik
  2. Menjaga kestabilan tekanan darah
  3. Mengurangi resiko terserang stroke
  4. Memperbaiki kesehatan mata
  5. Mencegah dan mengatasi osteoporosis
  6. Menyehatkan organ ginjal
  7. Mencegah dan mengurangi depresi
  8. Mencegah dan mengobati penyakit anemia
  9. Mengurangi dan mengobati sembeli
  10. Bagus untuk penderita tukak lambung
  11. Mengurangi resiko kanker usus
- See more at: http://www.serojamedia.com/2013/10/khasiat-manfaat-pisang-mas-kirana.html#sthash.i26qkpr7.dpuf