Translate

Thursday, April 10, 2014

BUDIDAYA CABE RAWIT



Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) . Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.
Persemaian 
Benih cabe yang baik berasal dari benih hasil benih  unggulan. Dengan menggunakan benih yang baik, berarti kita telah melakukan langkah maju dalam meningkatkan produktivitas. Benih cabe yang telah diperoleh harus disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dimaksudkan untuk menyiapkan bibit yang sehat dan kuat sebagai bahan tanam di lahan produksi. Adapun urutannya adalah : pembuatan media semai, persiapan bedeng semai dan perlakuan sebelum dipindah tanam. Media semai disyaratkan mempunyai struktur yang remah, tidak menahan air dan cukup nutrisi.  .
b.  Pengolahan Tanah dan Penyiapan Bedengan
Kegiatan yang dilakukan sebelum tanam adalah melakukan penyiraman dan penyemprotan terhadap bibit yang akan ditanam, mengelompokkan bibit berdasarkan ukuran dan memilih bibit mana yang pertumbuhannya seragam dan baik. Melakukan pengairan pada lahan serta membuat lubang tanam yang ditugal sedalam 8 – 10 cm. Bibit pada polybag diletakkan pada lubang tanam dengan cara merobek plastik kantong semai dengan menghindari pecahnya media yang dapat menyebabkan putusnya akar. Selanjutnya bibit tersebut dimasukkan pada lubang tanam. Supaya tumbuhnya bibit tegak, maka tanah disekitar bibit ditekan sedemikian rupa dengan kedua telapak tangan. Untuk mengurangi kerusakan bibit akibat panasnya pantulan cahaya matahari dari palstik, maka dapat dilakukan penutupan terhadap bibit tersebut (misalnya dengan pelepah daun pisang). Penutupan dilakukan sampai bibit benar-benar hidup ( 7 – 10 hst). Pembuatan lubang tanam dilakukan dua baris setiap bedeng dengan dengan jarak antar baris tidak bersebrangan namun zigzag. Hal ini karena kanopi dari tanaman cabe yang rimbun akan saling menutupi satu sama lain bila ditanam secara bersebrangan





 

    . Penanaman
Kegiatan yang dilakukan sebelum tanam adalah melakukan penyiraman dan penyemprotan terhadap bibit yang akan ditanam, mengelompokkan bibit berdasarkan ukuran dan memilih bibit mana yang pertumbuhannya seragam dan baik. Melakukan pengairan pada lahan serta membuat lubang tanam yang ditugal sedalam 8 – 10 cm. Bibit pada polybag diletakkan pada lubang tanam dengan cara merobek plastik kantong semai dengan menghindari pecahnya media yang dapat menyebabkan putusnya akar. Selanjutnya bibit tersebut dimasukkan pada lubang tanam. Supaya tumbuhnya bibit tegak, maka tanah disekitar bibit ditekan sedemikian rupa dengan kedua telapak tangan. Untuk mengurangi kerusakan bibit akibat panasnya pantulan cahaya matahari dari palstik, maka dapat dilakukan penutupan terhadap bibit tersebut (misalnya dengan pelepah daun pisang). Penutupan dilakukan sampai bibit benar-benar hidup ( 7 – 10 hst). Pembuatan lubang tanam dilakukan dua baris setiap bedeng dengan dengan jarak antar baris tidak bersebrangan namun zigzag. Hal ini karena kanopi dari tanaman cabe yang rimbun akan saling menutupi satu sama lain bila ditanam secara bersebrangan






Pemeliharaan tanaman

Pemeliharaan tanaman cabe mencakup kegiatan antara lain : pangkas/wiwil, pengikatan tanaman, pengairan, penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan, buah pertama pada cabang Y juga perlu dipangkas agar tanaman tumbuh membesar terlebih dahulu. Pengairan lahan dilakukan secara rutin setiap 7 – 10 hari. Hal yang harus diperhatikan dalam pengairan ini adalah pada waktu pelepasan air dari petak tanaman harus dilakukan dengan pelan-pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk dari bedeng tanaman. Tanaman cabe juga tidak menyukai genangan air. Pengikatan dilakukan untuk menghindari agar tanaman tidak roboh terkena terpaan angin dan beban buah. Pengikatan dilakukan pada ajirnya setidaknya tiga simpul untuk setiap tanaman yaitu pertama di bawah cabang Y pada umur 10 – 15 hari hst, di atas cabang Y 30 – 40 hst dan pada waktu pembesaran buah 50 – 60 hst. Antar ajir tanaman juga harus dihubungkan dengan tali plastik atau sayatan bambu membujur untuk menopang tegaknya tanaman. Kegiatan yang lain yaitu penyiangan. Penyiangan pada bedengan cabe yang telah diberi mulsa akan lebih ringan dibandingkan bedengan tanpa mulsa. Penyiangan dilakukan pada tanaman pengganggu/rumput yang tumbuh baik di lubang tanam maupun di sekitar saluran drainase dan pematang. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara mekanis yaitu dengan tangan dan alat (cangkul), dapat juga dilakukan dengan menggunakan herbisida. Penyiangan ini selain untuk mengurangi persaingan dalam mendapatkan nutrisi tanaman juga untuk memotong siklus inang pembawa virus yang menyebabkan penyakit pada cabe.



d.  Panen

 

Pemanenan cabe dilakukan pada buah yang mulai memerah. Waktu pemanenan cabe disesuaikan dengan jenis dan varietas cabe yang ditanam. Karena tidak semua jenis maupun varietas cabe tersebut mempunyai umur panen yang sama. Panen pertama cabe rawit adalah 2,5 – 4 bulan setelah tanam, pemungutan cabe rawit dilakukan setiap 3 – 7 hari atau dua minggu sekali tergantung pada kondisi permintaan pasar . Masa hidup tanaman cabe rawit dapat mencapai empat tahun tergantung pemeliharaan tanaman dengan masa produktif selama tiga tahun. Hasil total produksi pertahun per ha dapat mencapai 30 ton




ANALISA USAHA TANI CABE RAWIT
VARIETAS   : DEWATA F-1
LUAS : 0,5 HA
  POPULASI    : 9000 Tanaman
1.                   SARANA PRODUKSI
  1. Benih Cabe Rawit 60gr                                  = Rp.   240.000,-
  2. Pupuk kandang 330 @ 8000                          = Rp.2.640.000,-
  3. Kapur 40 zak @ 40.000                                  = Rp.1.600.000,-
  4. Pupuk organik :                                              
-         Urea 5 zak @ 65.000                                      = Rp.   325.000,-
-         Sp. 75 kg @ 2500                                           = Rp.   187.000,-
-         Korkali 2 zak @ 450.000                                = Rp.   900.000,-
  1. Polybag 8 kg @ 20.000                                  = Rp.   160.000,-
  2. Pestisida 30 ltr @ 70.000                                = Rp.   210.000,-
Jumlah                                     = Rp.6.262.000,-
2.                BIAYA TENAGA KERJA
  1. 15 Agn. @ 2000                                             = Rp.   150.000,-                    
  2. Pengolahan Tanah 15 Agn. @ 90.000            = Rp.1.350.000,-
  3. Angkut/Tabur Ppk Kdg. 330.000 @ 2000     = Rp.   660.000,-
  4. Tabur kapur 40 @ 2000                                  = Rp.     80.000,-
  5. Pesemaian 10.000 @ 50.000                           = Rp.   500.000,-
  6. Tanam 9.000 @ 100                                        = Rp.   900.000,-
  7. Penyiangan 5 kali @ 375.000                         = Rp.1.875.000,-
  8. Pemupukan 4 kali @ 160.000                         = Rp.   640.000,-
  9. Penyemprotan 30 tngki x 2000 x 6                 = Rp.   360.000,-
  10. Panen Estimasi produksi 4500 kg @ 1500     = Rp.6.750.000,-
Jumlah                                     = Rp.13.265.000,-
Total Biaya I + II              = Rp.6.262.000,- + Rp.13.265.000,-
                                          = Rp.19.527.000,-
Tak terduga 10%               = Rp.19.527.000,- + Rp.1.952.700,-
Biaya Keseluruhan            = Rp.21.479.700,-
3.             ANALISA KEUNTUNGAN
Jika estimasi produksi 4500 dengan harga terendah Rp.10.000,- , maka total pendapatan kotor Rp.45.000.000,-
Keuntungan Rp.45.000.000,- - Rp.21.479.700,- = Rp.23.523.000,-





Ini merupakan analisa saja atau perkiraan saja, jika usaha itu wajib dilakukan sungguh-sungguh dan dengan dibarengi dengan do'a.
Terimakasi, semoga bermanfa'at



No comments: