Translate

Tuesday, May 6, 2014

BUDIDAYA BUAH TIN

Mungkin orang  didaerah kita (Cibaliung) belum banyak yang mengenal buah Tin atau buah Ara,   buah surga penuh khasiat yang tercantum dalam AlQuran Surat At Tin tersebut sudah dikebunkan secara makro di Gresik Jawa Timur (sebelah barat surabaya), dikembangkan oleh H.M. Kuntajaya Ahmad, ST dan rekan yang tergabung dalam Budidaya Buah Tin Indonesia, ditempat tersebut telah dikembangkan berbagai macam jenis buah tin, diantaranya varian Jordan Purple, Jordan Green, Brown Turkey, Abicou, Red Israel,Panache dan masih banyak jenisnya .
Seiring waktu kebun buah tin di tempat ini berkembang secara subur dan berkembang pesat, Hasil yang didapat selain bibit dan buah nya daun dari pohon ini telah diolah menjadi teh yang penuh khasiat TEH DAUN TIN dengan merk TEH KUNTA
 

Pohon ara dapat tumbuh subur tanpa perawatan khusus. Di usia enam bulan, tanaman asal Timur Tengah ini sudah bisa berbuah. Produksi buah akan terus meningkat seiring bertambahnya usia pohon. Pohon ara juga berbuah sepanjang tahun.

Pohon tin atau ara tidak hanya tumbuh di wilayah Timur Tengah. Di daratan Mediterania, Eropa hingga Asia, tanaman ini tumbuh subur. Di Eropa, buah ara lebih populer dengan sebutan buah fig.

Selain memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, buah ara juga enak dikonsumsi. Sepintas, rasa buah dan aromanya mirip dengan jambu kelutuk atau jambu biji. Aromanya harum, teksturnya empuk, dan tidak terlalu manis. Tapi, buah yang memiliki banyak biji ini juga mengandung sedikit air.Buah ara yang masih muda berwarna kehijauan. Makin tua atawa matang, warna kulitnya akan berubah menjadi ungu kehitaman. Ara muda biasanya banyak dipakai orang sebagai olahan sayur atau dimasak dengan aneka daging. Sebagai campuran salad juga oke.Jika sudah tua dan matang, ara sangat lezat dikonsumsi langsung atau dijadikan jus. Bisa juga sebagai campuran isi puding, isi cake, manisan kering, atau dipadukan dengan sirop. Tingginya kandungan pectin yang ada di dalam buah ini, juga cocok kalau ada yang hendak mengolahnya sebagai bahan baku selai, jeli, maupun marmalade.
Buah tin adalah makanan bergizi tinggi karena mengandung monosaccharides (molekul gula tunggal), unsur-unsur mineral, dan vitamin. Ia banyak dipakai untuk mengobati sembelit. Orang-orang Arab atau Badui biasa menggunakan hasil rebusan daun-daunnya untuk mengobati gangguan menstruasi. Selain itu, ia juga bisa digunakan untuk produksi susu.
Adapun manfaatnya dapat menghilangkan wasir maka hal itu disebabkan ia berfungsi melancarkan (buang air besar) dan menahannya. Sedangkan keistimewaannya untuk mengobati encok – meresapnya asam garam (urat) dalam persendian bisa dibuktikan dengan penjelasan berikut.
Encok disebut juga dengan ‘penyakit para raja’ karena salah satu penyebabnya adalah berlebihan makan daging merah yang menyebabkan kerusakan asam amino, yaitu asam sel somatic. Telah ditetapkan bahwa buah tin memiliki kaitan dengan enzim yang khusus mengubah trimethyl menjadi asam folat.
Enzim yang biasanya bekerja dalam satu sisi saja maka ia bekerja dalam dua sisi sehingga seimbang. Oleh karena itu, obat-obatan dari luar melemahkan enzim, tetapi buah tin bisa menormalkan kinerja enzim. Sebab, encok adalah satu penyakit yang disebabkan kesalahan dalam metabolisme.
 Manfaat Buah Tin Bagi Kesehatan Tubuh

Buah tin , buah yang banyak mengandung kasiat mengobati beberapa penyakit, diantaranya :
a. Mengurangi sesak napas,
b. membersihkan hati dan limpa
c. pengencer dahak
d. cegah kanker dan kencing manis.
e. Serta memberi kasiat yang baik bagi tubuh.
Didalam daging buah tin terdapat :
1. mengandung senyawa polyphenols yang tinggi, fungsinya sebagai antioksidan
2. Mengandung senyawa benzaldehyde dan coumarins yang merupakan bahan antti kanker dan anti tumor, swrta merawat kulit.
3. Mengandung serat, kalium dan magnesium yang berfungsi mengurangi serangan angin dan mampu mengontrol tekanan darah tinggi.

Setelah mengetahui khasiat dan manfa’at buah tin berikut ini adalah cara pembudidayaannya. Budidaya buah tin dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan menanam bijinya inipun memakan waktu yang cukup lama dari berbagai cara tersebut berikut ini ada dua cara yang Raja Jempol anggap paling mudah dan efisien.

Dengan cara mencangkok
1. Pilihlah batang buah tin yang muda dan berkulit hijau karena perkaran lebih cepat dan banyak.
2. Persiapkan alatnya yaitu plastik transparan dan cocopeat murni
3. Membalut batang tin dengan cocopeat yang sudah dibungkus plastik transparan.
4. Panjang areal cangkokan cukup 10-15cm saja
5. Mengikat media cangkokan pada bagian pangkal dan ujungnya menggunakan tali rafia
6. Melakukan penyiraman media tanam cangkokan, setiap harinya lewat celah-celah yang disiapkan sebelumnya.
7. Umur 30-45 hari cangkokan sudah memiliki banyak peranakan, siap dipotong dan dipindah kemedia normal.

Denagn cara stek batang
1. Memotong-motong batang atau cabang tanaman tin yang sudah tua [kulit berwarna kecoklatan atau ungu] dengan ukuran 10-15 cm
2. Bahan stek tadi dipotong miring
3. Setelah stek siap, kemudian disemai ditempat persemaian yang sudah terdapat media pasir atau cocopeat murno didalamnya.
4. Bekas potongan bagian atas pada bahan stek tadi dilapisi lilin untuk mencegah kebusukan.
5. Lakukan penyiraman setiap hari seraya menjaga media tanam tetap lembab
6. Umur 45 hari, bahan stek memiliki perkaran dalam jumlah banyak
7. Sa’at itu bahan stek siap dipindah kelahan baru atau pot dengan media normal.


Bibit tanaman buah tin baik dari hasil cangkokan maupun stek lebih efesien ditanam dipot dibanding ditanam dalam lahan terbuka, terutama untuk kalangan warga perkotaan yang memiliki lahan sempit.
Menamam dalam pot media tanam yang disiapkan adalah campuran tanah, cocopeat, kotoran kambing dan sekam mentah dengan perbandingan 1:1:1:1. Media tanam ini diamsukkan kedalam pot dengan diameter 30-50 cm. Bahan pot dari smen, plastik, seng atau lainnya. Setelah media siap bibit buah tin dari cangkokan maupun stek ditanam didalamnya, perwatan cukup menyiram setiap 1-3 hari sekali. Agar pertumbuhan sempurna setiap 6 bulan sekali diberi kotoran kambing, cukup ditebar pada permukaan media tnama dan diaduk sedikit. Ketika berumur 4 bulan buah tin sudah mulai menghasilkan.[sumber agrobisnis Ed933]

Selamat bertanam buah tin semoga bermanfa’at.

No comments: