Translate

Tuesday, May 20, 2014

MEMULAI BETERNAK BEBEK DAN AYAM KAMPUNG

Dalam  Memulai segala macam usaha diperlukan kejelian dan ketelitian sebelum memulainya dan dibutuhkan pertimbangan,artinya pertimbangan itu bisa berupa beberapa referensi dari buku atau langsung bertanya kepada orang yang sudah sukses dibidangnya. Selanjutnya diperlukan juga kesiapan menerima hasil dari usaha yaitu gagal atau berhasil.
Peternakan bebek.
Permintaan bebek pedaging pada saat ini di daerah perkotaan memang sangat bagus, tetapi untuk daerah kota kecil akan sedikit mendapatkan kesulitan pada penjualan hasil ternak bebek pedaging, dan biasanya pada peternak bebek pedaging daerah kota kecil, harga akan di permainkan. Kecuali peternak dapat menemukan pengepul yang dapat membeli hasil peternakan bebek pedaging dengan harga yang bagus dan pembelian dalam jumlah yang besar. Mengingat semakin besar jumlah peternakan bebek pedaging kita, maka akan semakin banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan, dan tentunya modal yang kita butuhkan juga akan semakin banyak.
Pada peternakan bebek petelur, peternak tidak perlu kebingungan untuk menjual hasil ternaknya. Kebutuhan telur bebek lebih bagus dibandingkan dengan kebutuhan telur ayam kampung. Hal ini di karenakan banyak penjual jamu yang menggunakan telur bebek dibandingkan telur ayam kampung. Disamping itu kebutuhan telur bebek untuk di jadikan telur asin juga tinggi, jadi untuk usaha bebek petelur mempunyai prospek yang masih bagus.
Secara umum keuntungan beternak bebek adalah:
- Tidak memerlukan perkandangan yang mahal seperti pada bangunan kandang ayam
- Lebih tahan penyakit di bandingkan dengan peternakan ayam
- Untuk bebek petelur, hasil ternak lebih mudah diserap pasar di bandingkan dengan telur ayam kampung.  
   dan jumlah telur yang di hasilkan pada usia produktif juga tinggi daripada ayam kampung.
- Untuk usaha pembibitan lebih mempunyai prospek yang bagus, mengingat kebutuhan DOD atau meri lebih
   tinggi dan lebih mudah di serap pasar di bandingkan dengan kebutuhan DOC.
Kelemahan beternak bebek:
- Konsumsi pakan dan air minum lebih banyak di bandingkan dengan konsumsi pakan dan air minum pada
   ayam kampung
- Sensitif terhadap pakan dengan kualitas yang kurang baik, pakan jamuran,memakan bangkai dll.
- Adanya rontok bulu. Pada saat rontok bulu, bebek petelur akan berhenti berproduksi.
- Mudah terkejut dan mudah stress.
- Pada bebek pedaging, penjualan tidak semudah menjual ayam kampung.
Peternakan Ayam Kampung.
Permintaan daging ayam kampung sampai saat ini masih tinggi. Ada kecendurangan naik dikarenakan populasi ayam kampung semakin sedikit. Hal ini di karenakan pemeliharaan yang masih menggunakan sistem umbaran atau tradisional, dan belum di komersilkan. Pada peternakan ayam kampung secara intensif memiliki tingkat produktifitas yang tinggi.
Secara umum keuntungan beternak ayam kampung adalah:
- Untuk peternak ayam kampung pedaging,pasar lebih terbuka lebar di bandingkan dengan peternakan
  bebek pedaging,hal ini dikarenakan kebutuhan daging ayam kampung tidak hanya menjadi kebutuhan
  rumah makan, tetapi juga kebutuhan perorangan atau rumah tangga. Jumlah pembelian ayam kampung
  untuk di potong untuk hidangan keluarga lebih banyak di bandingkan dengan jumlah pembelian bebek untuk
  di potong untuk di jadikan hidangan keluarga.
- Konsumsi pakan lebih sedikit di bandingkan dengan konsumsi bebek pedaging maupun bebek petelur.
  Kebutuhan ayam petelur kurang lebih 80gram perhari/ekor, sedangkan kebutuhan bebek petelur       
  120gram/ekor perhari. ada selisih 4gram.
  Untuk ayam pedaging konsumsi pakan perhari dari 0-2bulan sebesar 2.43 kg/ekor. Konsumsi Bebek 
  pedaging 0-2 bulan adalah 4.27 kg/ekor. Selisih pakan selama 0-2 bulan adalah 1.84kg/ekor.
- Pada ayam petelur tidak mengalami rontok bulu seperti pada bebek
- Tidak mudah stress
Kekurangan beternak ayam kampung:
- Sistem perkandangan membutuhkan biaya yang lebih tinggi di bandingkan perkandangan pada peternakan 
   bebek.
- Program vaksinasi harus di jalankan secara ketat, tidak seperti pada peternakan bebek.
- Untuk peternakan ayam kampung petelur, penyerapan pasar tidak sebagus penyerapan pasar pada hasil
   ternak bebek petelur.
- Adanya sifat kanibalisme yang merugikan pada ayam kampung.
- Adanya sifat mengeram. pada bebek petelur tidak ada sifat mengeram.
- Jenis Penyakit lebih banyak di bandingkan pada peternakan bebek. 
Artikel perbandingan keuntungan beternak bebek dan ayam kampung ini tentunya masih banyak kekurangan karena keterbatasan wiraternak dalam bertukar pikiran dengan peternak lain.Seperti apapun kelebihan dan kekurangan sebuah usaha peternakan, sebesar apapun kendala yang ada di depan mata, Hal utama yang harus di perhatikan adalah tetap mengenai SEBERAPA BESAR KEBUTUHAN PASAR terhadap produk peternakan kita.
Jadian informasi kebutuhan pasar menjadi informasi pertama yang anda cari sebelum  anda menjalani wirausaha peternakan.
Beternak bebek atau beternak ayam?
jawabannya adalah...SEBERAPA KEBUTUHAN PASAR yang ada di sekitar anda..

REFERENSI :

Analisa usaha budidaya bebek potong

Spesifikasi :
Populasi : 1000 ekor
Lama pemeliharaan : 45 hari


A. Biaya investasi Kandang 5 unit@2.000.000 = Rp. 10.000.000 Peralatan kandang Rp. 1.000.000 Total investasi Rp. 11.000.000
B. Biaya operasional
Bibit 1000 ekor @Rp 4.500 = Rp.4.500.000
Pakan starter 5 Sak(250 kg)@Rp.300.000 = Rp. 1.500.000
Pakan finisher :
Bekatul 1.000 kg@Rp.2.300 -Rp. 2.300.000
Nasi bekas kering/karuk 1.500 kg@p.2.000 = Rp.3.000.000
Konsentrat 10 sak(500 kg)@Rp.296.000 = Rp.2.960.000
Sekam = Rp 100.000
Tenaga kerja =Rp. 900.000
Penyusutan kandang dan alat(masa pakai 5 tahun) Rp. 275.000 Biaya total = Rp. 15.435.000


C. Penerimaan
Tingkat kematian 5% dipanen 950 ekor
Harga bebek Rp. 24.000
Penjualan 950 x 24.000 = Rp. 22.800.000


D. Keuntungan
Rp. 22.800.000 - Rp. 15.435.000 = Rp. 6.365.000

E. Pertimbangan usaha
1. BEP (Break Even Point)
a. BEP untuk harga produksi BEP = Rp.15.435.000 : 950 ekor = Rp. 16.247,3/ekor
Titik balik modal tercapai jika harga jual per ekor Rp. 16.247,3
b. BEP volume produksi
Rp. 15.435.000 : Rp. 24.000/ekor = 643.1 ekor
Titik balik modal tercapai jika jumlah bebek yang dipanen 643.1 ekor
2. B/C (Perbandingan Penerimaan dan biaya)
B/C = Rp. 22.800.000 : Rp. 15.435.000 = 1.47
Setiap penambahan biaya Rp. 1 memperoleh penerimaan Rp. 1.47


Keterangan :
Harga-harga diperhitungkan September 2012 



SEMOGA BERMANFA'AT

Salam Sukses....... Fatullah

No comments: