Translate

Friday, August 22, 2014

BETERNAK KAMBING

Siapa yang tidak kenal kambing....
Karena banyak pribahasa yang menggunakan kata kambing. 
untuk kali ini kita akan bahas bagaimana dan Seperti apa ternak Kambing.
cara beternak kambing yang baik adalah, kita memastikan untuk mengetahui “ras kambing” yang akan kita ternakkan, hal ini bertujuan agar kita sudah mengetahui sejak awal perilaku, keuntungan dan kerugian beternak “ras kambing” tertentu sehingga kita bisa mengoptimalkan hasil dan meminimalkan resiko. adapun ras kambing asli Indonesia adalah :
  1. Kabing Marica
  2. Kambing Samosir
  3. Kambing Muara
  4. Kambing Kosta
  5. Kambing Gembrong
  6. Kambing Benggala
  7. Kambing Kacang
  8. Kambing Etawa
Beberapa jenis kambing di Indonesia tersebar di daerah kering dan berbukit atau daerah pegunungan, kambing adalah jenis hewan yang takut air, cara beternak kambing dapat digolongkan menjadi 2 type yaitu :
  1. Kambing potong (penghasilan daging)
  2. Kambing dwi fungsi (penghasil daging dan susu)
Berdasarkan tujuan pemeliharaan, cara beternak kambing dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
  1. Kambing untuk pembibitan
  2. Kambing untuk penggemukan.
Beberapa jenis kambing yang telah dikenal oleh masyarakat umum adalah
  1. Kambing Kacang
  2. Kambing Peranakan Etawah (PE)
Kedua jenis kambing ini sudah beradaptasi dengan baik dengan kondisi tropis basah di Indonesia, namun cara beternak kambing masing-masing jenis memiliki keistimewaan. Kambing kacang mempunyai keistimewaan dibandingkan kambing PE yaitu ber anak kembar dan jarak beranak yang lebih pendek.
Produk yang bisa dijual dari ternak kambing cukup beragam. Selain daging, ada juga produk sampingan seperti kotoran kambing yang bisa dijual sebagai pupuk kandang. Susu kambing juga memiliki potensi jual. Asal tahu saja, susu kambing mengandung kadar protein dan lemak yang lebih tinggi daripada susu sapi. Kulit kambing juga dapat diambil untuk kebutuhan industri. Bisnis lain dari ternak kambing adalah jual beli anak kambing.
Dalam beternak kambing, setidaknya ada 5 faktor produksi yang harus diperhatikan, yakni: bibit, kandang, pakan, tenaga kerja, dan biaya kesehatan ternak. Perhitungan laba rugi ternak kambing dapat dianalisa dengan menghitung kelima faktor produksi tersebut. Secara perhitungan angka-angka bisnis ternak kambing dapat dirinci sebagai berikut:
3 kg konsentrat = 3 ons bungkil + 1 ons mineral + 2,6 kg dedak

Modal per 10 ekor kambing:
Bibit (anak kambing) = Rp 2.000.000/ 10 ekor
Kandang dan peralatannya = Rp. 3.000.000 (kandang kambing sederhana)
Pakan hijauan = Rp 60.000/ bulan
Pakan konsentrat = Rp. 120.000/ bulan
Upah tenaga kerja = Rp. 600.000/ bulan

Total pengeluaran bulan pertama= Rp. 5.780.000
Total pengeluaran 8 bulan berikutnya = 8 x 780.000 = 6.240.000
Total pengeluaran selama 9 bulan = Rp. 12.020.000

Harga jual kambing saat ini = Rp. 1.300.000 (harga minimal kambing dewasa umur 9 bulan)
Pendapatan dari penjualan kambing = 10 x Rp. 1.300.000 = Rp.13.000.000
Keuntungan yang didapat di periode I= Rp. 980.000 (hanya dari penjualan kambing dewasa)

Dari perhitungan sederhana di atas dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
-Dengan memelihara 10 kambing, seorang peternak dapat memperoleh laba sebesar Rp 980.000 / 9 bulan.

-Pendapatan tersebut dihitung dengan asumsi tidak mendapatkan anak kambing dari peternakan tersebut (asumsi ini jarang berlaku, karena umumnya 1 ekor kambing betina dewasa beranak minimal 1 ekor/tahun).

-Pada periode berikutnya, modal biasanya berkurang karena biaya kandang tidak dikeluarkan lagi.

-Analisa di atas belum termasuk pendapatan dari produk lain seperti kotoran kambing dan anak kambing.

-Beberapa faktor produksi dapat diminimalisir, seperti biaya tenaga kerja (jika pekerjanya adalah Anda sendiri, maka biaya tenaga kerja dapat dihilangkan).

Ini hanya referensi usaha, bisa saja bisa lebih atau bisa kurang dari prediksi kita. itu semua kita kembalikan lagi kepada sejauh apa usaha kita dan faktor-faktor lainnya yang dominan.